Daerah

PAUD Ma’arif, Walau Sulit Jangan Sampai Mati

NU Online  ·  Selasa, 25 Mei 2010 | 05:42 WIB

Padangpariaman, NU Online
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ma’arif Sintuak diminta untuk dapat jalan  terus walaupun m<>engalami masa-masa sulit. Jika ada pasang naik dan pasang surutnya jumlah '

Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Padangpariaman Sudirman Gani, SH, MM mengatakan hal itu saat penyerahan tanda tamat belajar PAUD  Ma’arif Sintuak, di Korong Tembok Nagari Sintuak Kecamatan Sintoga Kabupaten Padangpariaman, Senin (24/5).

“PAUD Ma’arif Sintuak jangan sampai mati. Kalau sudah mati, susah untuk dihidupkan lagi,” kata Sudirman Gani.

Menurut Sudirman Gani, PAUD di Padangpariaman sudah dirintis sejak akhir 2002 saat menjabat Sekdakab Padangpariaman. Saat itu hadir Direktur PLS Diknas DR. Fasli Jalal yang sekarang Wakil Kemendiknas RI, yang menyampaikan betapa pentingnya PAUD dikembangkan untuk pencerdasan anak-anak bangsa.

“Kalau kita ingin memperbaiki dan meningkatkan pendidikan di Padangpariaman, maka kita harus mulai dari basis paling bawah, yakni PAUD. Jika anak-anak sudah dididik dan diajar melalui PAUD, maka ketika masuk sekolah dasar anak-anak sudah terbiasa dengan suasana sekolah,” kata Sudirman Gani yang maju sebagai Calon Bupati Padangpariaman periode 2010-2015 yang pemilihannya dilaksanakan 30 Juni 2010 mendatang.

Dari pengamatan, kata Sudirman, pendidikan anak yang langsung ke sekolah dasar tanpa didahului dengan PAUD, anak-anak agak susah belajar. Beberapa bulan di sekolah dasar anak masih menyesuaikan dengan suasana sekolah. Anak yang diasuh di PAUD pasti berbeda jauh dengan yang tanpa PAUD masuk SD.

“Untuk itu, kita sangat mendorong tumbuhnya PAUD di tengah masyarakat. Seperti PAUD Ma’arif ini yang dikelola oleh masyarakat. Kalau dilakukan bersama-sama, baik pengelola, masyarakat maupun orangtua murid, Insya Allah dapat berjalan dengan baik,” tambah Sudirman Gani. (arm)