Daerah

Panen Perdana Labu Madu: Bukan Hanya Ngaji Fiqih, Saatnya Santri Ngaji 'Sugih'

Sen, 14 Desember 2020 | 03:30 WIB

Panen Perdana Labu Madu: Bukan Hanya Ngaji Fiqih, Saatnya Santri Ngaji 'Sugih'

Hasil panen labu madu Pesantren Minhadul Ulum Pesawaran. (Foto: Istimewa)

Pesawaran, NU Online
Pondok Pesantren Minhadul Ulum Pesawaran, Lampung melakukan panen perdana labu madu yang dibudidayakan di demplot milik pesantren tersebut pada Ahad (13/12). Panen perdana ini merupakan hasil kemandirian pesantren dalam bidang ekonomi dan pertanian dengan menggandeng beberapa pihak.


Salah satu pengasuh Pesantren Minhadul Ulum Kiai Amin Udin el-Hady mengatakan, suksesnya penanaman dan panen perdana labu madu ini merupakan hasil kekompakan berbagai elemen yakni Bank Indonesia Perwakilan Lampung, Himpunan Bisnis Pesantren (Hebistren) Provinsi Lampung, Perguruan Tinggi Politeknik Negeri (Polinela) Lampung, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.


"Apa yang telah dilakukan oleh BI ini beserta mitra kerjanya, yakni PIB Polinela dan FEBI UIN RIL membangkitkan semangat wirausaha bagi kami. Jadi kami terbuka, apalagi kalau kita mendengar nasihat dari kepala BI, saatnya santri tidak hanya ngaji fiqih, tapi juga harus belajar ngaji sugih (kaya)," katanya saat panen tersebut.


Ia pun menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberi dukungan dalam bentuk fasilitas dan pembinaan pemberdayaan ekonomi di pesantrennya sehingga akhirnya panen perdana bisa dilakukan. Labu madu hasil panen dari pesantren ini menurutnya sudah didistribusikan ke pasar termasuk toko modern.


“Pada panen perdana ini berhasil dipanen sebanyak 1,2 ton labu madu. Ini belum semua dipanen. Masih banyak yang belum dipanen karena belum sampai umurnya,” kata Ustaz Amin.


Sementara Kepala BI Perwakilan Lampung Budiharto Setyawan mengatakan bahwa pihaknya saat ini memang sedang fokus membina pesantren-pesantren untuk membantu meningkatkan kemandirian. Pesantren menurutnya merupakan satu pilar penting yang harus terus diperhatikan di Indonesia.


“Kami juga mendampingi sampai pada pembuatan sertifikasi halal bagi produk UMKM dan pesantren,” ungkapnya pada acara yang dihadiri Direktur Polinela, Surono, Dekan Fakultas FEBI UIN RIL Ruslan Abdul Ghofur, dan Ketua Hebitren Lampung Hasan Erreza.


Selain panen labu madu, pada hari yang sama juga dilakukan panen beberapa hasil pertanian dan peternakan pesantren tersebut di antaranya panen lele dan kangkung yang menggunakan teknik aqua phonik di Pesantren Roushotussholihin Padang Ratu, Lampung Tengah.


“Ini bukti kita benar-benar ingin memajukan pesantren dalam pemberdayaan ekonomi,” kata Ketua Hebitren Lampung Hasan Erreza.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR