Daerah FILM SANG KIAI

PAN Juga Nobar Sang Kiai

NU Online  ·  Selasa, 4 Juni 2013 | 13:02 WIB

Jakarta, NU Online
Nonton bareng atau nobar film Sang Kiai menjadi salah satu trend partai politik mendekati tahun politik 2014. Senin malam (3/6) kawasan XXI Metropol, Megaria, Cikini, giliran anak muda menggunakan seragam PAN Muda (PANDU) Indonesia nobar film ini bersama pimpinan parpol.<>

Mereka berkumpul untuk menyaksikan bersama-sama pemutaran film Sang Kiai dengan DR. Ir. Hatta Rajasa, Ketua Umum Partai Amanat Nasional yang juga Menko Perekonomian RI.

Selain mereka juga tampak beberapa artis diantaranya artis Anang Hermansyah dan Ashanty. Ada juga budayawan Erros Djarot, Hj. Samsidar (tokoh Aisyiah), Tjatur Sapto Edy (Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional), aktivis dari Wahid Institute, pimpinan OKP, sayap PAN seperti Barisan Muda PAN, GMN dan PARRA.

Tampak juga H. Aizuddin Abdurrahman yang akrab disapa Gus Aiz yang Ketua Umum Pagar Nusa NU sekaligus cucu dari KH. Hasyim Asy’ari, dan M. Dinaldo (PP Lesbumi NU) juga yang datang untuk ikut menyaksikan pemutaran film yang kini lagi booming di Indonesia.

“Ini merupakan film pertama Bang Hatta bersama kami, bersama kaum muda dan keluarga besar NU. Sang Kiai, Hasyim Asy'ari milik bangsa dan milik dunia termasuk juga KH Ahmad Dahlan dalam film Sang Pencerah yang juga merupakan milik bangsa. Film ini merupakan inspirasi perjuang kita bersama menjaga kedaulatan NKRI," kata Muhammad Rodli Kaelani, Ketua Umum PANDU Indonesia, yang juga mantan Ketua Umum PB.PMII.

Sesudah pemutaran film berakhir, Hatta Rajasa menyampaikan, sosok KH. Hasyim Asy’ari  merupakan tokoh pejuang.

“Beliau memberikan kontribusi dan inspirasi besar yang patut kita teladani terutama generasi muda dalam dunia yang sudah mengglobal seperti ini. Beliau bukan hanya bagian dari NU saja, namun bagian dari bangsa Indonesia," katanya.

“Beliau adalah aktor penting keluarnya Resolusi Jihad, sosok sentral dibalik perlawanan 10 November 1945 dan sosok yang bukan hanya seorang ulama kharismatik, tetapi juga pejuang kemerdekaan,” tambahnya.




Redaktur: A. Khoirul Anam