Daerah

Pameran Turots Syaikhona Kholil; Upaya Menumbuhkan Sosok Syaikhona Kholil Baru

Kam, 25 November 2021 | 09:00 WIB

Pameran Turots Syaikhona Kholil; Upaya Menumbuhkan Sosok Syaikhona Kholil Baru

Pembukaan Pameran Turots dan Sejarah Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan Rabu (24/11/2021). (Foto: Sunnatullah)

Bangkalan, NU Online

Pameran Turots dan Sejarah Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan mulai digelar sejak hari ini, Rabu, 24 November hingga Jumat, 26 November 2021 di Kompleks Pemakaman Syaikhona Muhammad Kholil, Martajasah Bangkalan. Pameran tahun ini diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan karena situasi pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya selesai.


Pameran pada tahun ini dihadiri perwakilan Gubernur Jawa Timur Syaikhul Wulam, Bupati Bangkalan Lora Amin Imran, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan KH Makki Nasir Bangkalan, dan beberapa tamu undangan dari berbagai daerah hingga provinsi. Turut hadir pada acara ini para tokoh Nahdlatul Ulama Bangkalan dan Jawa Timur.
 

Menurut Gus Kholili Kholil, acara ini penting untuk dilaksanakan demi mengingat kembali sejarah, perjuangan dan kiprah Syaikhona Muhammad Kholil sebagai ulama yang sangat berpengaruh bagi ulama Nusantara. Bahkan beliau sangat disegani oleh kolonial Belanda. Acara ini tidak lain selain untuk mengharapkan berkah dari Syaikhona Kholil.

 

"Semoga acara ini menjadi wasilah untuk meraih barokah dari Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan," ujarnya.


Selain itu, acara ini dilakukan agar sosok Syaikhona Muhammad Kholil bisa tumbuh kembali di lingkungan pesantren. Kiprahnya dalam mengembangkan khazanah keilmuan dan sikap nasionalisme yang sangat tinggi dalam diri beliau perlu ditumbuhkan kembali oleh generasi-generasi saat ini.
 

Ketua PCNU Bangkalan, KH Makki Nasir sangat mengapresiasi acara ini kepada tim Lajnah Turots Syaikhona Kholil. Dengan acara semoga menjadi generasi yang kuat dan mampu meneladani Jejak langkah dan kiprahnya yang sangat tinggi.

"Acara ini diharapkan bisa membangun generasi kedepan ini, agar menjadi generasi yang kuat. Sebab, jika manhaj (metodologi) para leluhur dilupakan, maka akan ada indikasi kebocoran dan kekurangan bagi generasi setelahnya." Ungkap alumni Pondok Pesantren Al-Khozini, Sidoarjo itu ketika menyampaikan sambutan atas nama dzuriyah Syaikhona Muhammad Kholil.
 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang dalam sambutannya diwakili oleh Syaikhul Wulam sangat mengapresiasi adanya acara ini. Menurutnya, banyak kisah-kisah inspiratif Syaikhona Muhammad Kholil yang perlu diteladani. Santri-santrinya sangat banyak yang menjadi tokoh nasional, seperti KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Chasbullah dan tokoh-tokoh lainnya.


"Jejak perjalanan beliau harus tetap diteruskan sebelum munculnya keyakinan bahwa meniru jejak beliau adalah sesuatu yang mustahil," katanya.

 

Ia juga menyampaikan bahwa adanya pameran ini bukan sekadar pameran saja, tanpa mengambil pelajaran dan renungan di balik semua ini.

 

"Pameran itu tidak hanya sekadar pemaran. Di dalamnya banyak pelajaran yang harus dijadikan renungan," ujarnya.

 

​​​​​​​​​​​​​​Kontributor: Sunatullah
​​​​​​​Editor: Kendi Setiawan