Pekalongan, NU Online
Dalam Al-Quran disebutkan “Berjunglah kamu di jalan Allah dengan hartamu dan dirimu” (At-Taubah: 41). Dalam ayat ini, Allah langsung menyebut harta dalam berjuang.
<>
Menurut Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) KH Mansur Syerozi, ayat ini adalah konstruksi bahwa orang Islam itu seharusnya kaya. Kalau tidak kaya, akan susah berjuang.
“Duit disebut nomor pertama, baru kemudian berjuang dengan diri sendiri,” katanya pada Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) koordinasi dan konsolidasi para imam, khotib, dan DKM, digelar PC LTMNU Pekalongan, di gedung NU Pekalongan pada Ahad, (31/3).
Pada ayat lain disebutkan, “Dirikan shalat, dan tunaikan zakat.” Begitu Allah menyuruh shalat, langsung menyuruh zakat. “Tetapi kenapa kebanyakan orang Islam dan khususnya orang NU miskin-miskin?” tanyanya di hadapan 300 orang peserta.
Kiai Mansur menjawab sendiri, karena orang Islam kurang benar kelakuannya. Kepada Allah percaya. Tapi tidak percaya janji-janji-Nya. Dalam Al-Quran dijanjikan jika bersedekah akan dilipatgandakan hartanya. Tapi betapa susahnya memercayai ayat itu.
Ia kemudian mengisahkan Nabi Muhammad. Menurutnya, seperti dikatakan sejarah, Nabi adalah pedagang. “Karena itulah Nabi Muhammad itu kaya, tapi hidup sederhana,” ujarnya.
Jika dihitung, Nabi berdagang sejak usia 13. Kemudian diangkat jadi rasul usia 40 tahun. Berarti ia berdagang selama 27 tahun. Sementara menjadi rasul selama 23 tahun. Lebih lama jadi pedagang daripada jadi rasul. “Jadi, supaya kaya, salah satu caranya berdagang.”
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
2
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
3
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
4
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
5
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
6
Dirut NU Online Dorong PCNU Kota Bekasi Perkuat Media dengan Ilmu Pengetahuan
Terkini
Lihat Semua