Daerah

NU Majalengka Pengajian Rutin Bulanan Sekaligus Mauludan

Sab, 19 Februari 2011 | 04:55 WIB

Majalengka, NU Online
Dengan tekad memperkokoh tali silaturahmi diantara Pengurus MWCNU, Muslimat, Fatayat, GP Ansor dan IPNU se-Kec. Palasah, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Palasah memanfa`atkan Pengajian Rutin Bulanan dengan menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 H yang dilaksanakan pada hari Ahad, 13 Pebruari 2011, bertempat di Mesjid Jamie Nurul Yaqien Desa Cisambeng Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka.<>

Hadir pada kesempatan itu atas nama Pengurus PCNU Kabupaten Majalengka K M Umar, SAg. MAg., Para Kyai. Tokoh NU, Pengurus MWCNU, BANOM, Lembaga, Lajnah dan ratusan warga nahdliyyin dan Nahdliyyat se-Kecamatan Palasah, hadir pula kuwu Desa Cisambeng Bambang Solendra SH. MKn. dan Ketua DKM Mesjid Nurul Yaqien K. Ilin Abdul Halim (Mustasyar MWCNU).

Dalam sambutannya Ketua Tanfidziah MWCNU Kecamatan Palasah Edi Wasdi didampingi Ketua Syuriah K Ahmad Daelami dan Katib Moch Aripin, menyampaikan bahwa dengan digelarnya pengajian rutin bulanan keliling ke Mesjid-Mesjid di 13 desa se-Kecamatan Palasah mempunyai tujuan dan tekad meningkatkan ukhuwah Islamiyah, mengikat seluruh komponen yang ada ditubuh NU menjadi satu ikatan yang kuat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan Tradisi, Amaliah dan Akidah Ahlussunah Waljama`ah Ala Nahdlatul Ulama agar senantiasa terjaga dari rongrongan pihak lain.

Salah satu tradisi yang dilestarikan warga nahdliyyin adalah "Muludan" yang saat ini kita laksanakan bersama, peristiwa maulid Nabi SAW tidak boleh dilupakan karena pada diri Nabi SAW telah terdapat suri tuladan yang baik. MWCNU akan konsisten untuk senantiasa melaksanakan PHBI, rencana kedepan MWCNU Kec. Palasah akan menggelar acara Rajaban pada bulan Juni 2011, kalau berkenan MWCNU Kec. Palasah ingin menghadirkan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dengan harapan Ketua PBNU membaca tulisan ini.

Diakhir sambutannya Edi Wasdi menguraikan sejarah berdirinya Muslimat sebagai lanjutan dari sejarah berdirinya NU yang telah diuraikan pada pertemuan bulan lalu, Muslimat didirikan pada saat Kongres NU ke 16 di Purwokerto pada tanggal 26 Rabiul Akhir 1465 H/29 Maret 1946 M dengan nama NOM (Nahdlatul Oelama Muslimat) menggunakan ejaan lama, saat itu NOM masih bagian dari NU belum otonom, NOM berubah menjadi otonom pada saat Kongres NU ke 19 di Palembang pada bual Mei 1952, selanjutnya disebut Muslimat Nahdlatul Ulama. “Dan Insya Allah bulan depan akan menguraikan sejarah Fatayat Nahdlatul Ulama, ungkapnya. (edi)