Padang, NU Online
Berbagai persoalan di tengah umat belakangan harus disikapi dengan arif dan bijaksana. Nahdlatul Ulama Kota Padang siap menjadi wadah untuk menjawab persoalan yang dihadapi umat tersebut. Jawaban yang diberikan Nahdlatul Ulama adalah melalui bahtsul masail.
Ketua PCNU Kota Padang Yultel Ardi Tuanku Malin Sulaiman mengungkapkan hal itu pada peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan, Jumat (6/5) di Musalla Al-Faizin, Parak Manggis Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Pariaman. Peringatan Isra Mi’raj tersebut terselenggara atas kerjasama PC NU Kota Padang dengan Pengurus Musalla Al-Faizin. Hadir Rais Syuriah PCNU Kota Pariaman Sumardi Basir dan sekitar 300 jamaah.
Menurut Yultel, untuk menjawab berbagai persoalan yang dihadapi umat tersebut, NU mengimbau untuk tetap mempertahankan ibadah-ibadah rutin seperti zikir, berdoa bersama, ziarah kubur, khatam al-Qur'an dan peringatan hari besar Islam seperti peristiwa Isra Mi’raj ini. "Langkah NU mencanangkan Nusantara Mengaji diantara tujuannya bagaimana umat rutin membaca al-Qur'an sehingga umat bisa mencari solusi dari masalah yang dihadapinya," kata Yultel.
Dikatakan Yultel yang tidak kalah pentingnya adalah peran orangtua yang harus menanamkan nilai-nilai agama dan akhlak mulia kepada anaknya. Karena penanaman nilai agama dan akhlak tersebut harus dimulai dari rumah tangga masing-masing. Sekarang banyak rumah tangga yang rapuh, jauh dari nilai-nilai agama.
Ketua MUI Kota Padang Prof Duski Samad yang memberikan taushiyahnya menyampaikan tiga persoalan umat yang mendasar saat ini. Yakni memperkokoh aqidah, syariah dan akhlak. Pentingnya memperkokoh aqidah karena ada tiga masalah yang terjadi saat ini. Pertama, penyesatan dan kesesatan. Kedua, memperkokoh aqidah dari penyimpangan, dan ketiga, memperkokoh aqidah akibat kebebasan yang sudah keblablasan.
"Sedangkan memperkokoh syariah adalah dengan memperkuat nilai-nilai ibadah rutin. Ibadah rutin yang kuat, tentu diharapkan mampu membentengi umat dari hal-hal yang merugikan dirinya. Pentingnya memperkokoh akhlak karena perilaku umat sudah banyak yang salah. Umat salah mempergunakan teknologi, yang seharusnya memberikan manfaat, tapi malah membawa bencana," kata Duski guru besar di IAIN Imam Bonjol Padang ini.
Duski Samad prihatin menyaksikan fenomena di tengah masyarakat. Menonton orgen tunggal dengan pakaian seronoh masyarakat berjubel. Tapi acara pengajian, acara keagamaan, sepi jamaah. (Armaidi Tanjung/Fathoni)