NU Karanganyar Tekankan Pengenalan Wisata Lokal
NU Online · Senin, 24 November 2014 | 03:35 WIB
Karanganyar, NU Online
Ketua PCNU Karanganyar Kiai Mukti Ali menakankan pada segenap jajaran guru di lingkungan Ma’arif NU serta Pesantren Nurul Hikmah agar lebih selektif dalam memilih lokasi yang menjadi tujuan study tour para siswa di lembaga tersebut.
<>
Hal itu disampaikannya dalam pembinaan yang dilaksanakan, Sabtu (22/11), di aula Pesantren Nurul Hikmah. Kepada para guru, ia menyarankan, prioritas kunjungan wisata dan belajar adalah di lingkup Kabupaten Karanganyar.
“Banyak sekali siswa kita yang belum mengenal obyek wisata religi, wisata budaya, dan wisata alam yang ada di lingkup Karanganyar. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika hendak melakukan study tour , terlebih dahulu siswa diajak untuk mengenal beberapa lokasi wisata yang ada di daerahnya. Tidak usah jauh-jauh,” ungkapnya.
Pasalnya, lanjutnya, berdasarkan fakta banyak anak yang belum tahu bahwa daerahnya mempunyai kekayaan budaya dan potensi alam lainnya.
“Saya sempat bertanya kepada siswa MI dan MTs Ma’arif, adakah di antara kalian yang sudah tau makam Pangeran Sambenyowo? Dan ternyata baru ada empat siswa yang tahu dan pernah ke sana. Padahal di luar sana, makam tersebut sudah terkenal sekali, bahkan diceritakan, Gus Dur pernah ziarah. Sedang lokasi yang lain seperti Candi Sukuh dan Candi Cetho, hanya enam siswa yang pernah mengunjunginya,” imbuh Mukti.
Padahal, daerah Karanganyar selain dikenal dengan banyaknya wisata budaya, juga memiliki banyak wisata alam, misal Grojogan Sewu Tawangmangu, kebun teh, Parang Ijo, Jumog, dan lainnya.
“Sangat disayangkan jika nantinya siswa tidak mengenal daerahnya, dan lebih mengenal daerah lainnya. Selain itu, dengan memilih wisata local sebagai tujuan study tour akan lebih efisien waktu dan biaya, serta menumbuhkan rasa cinta daerahnya”, tandasnya. (Ahmad Rosyidi/Mahbib)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
3
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
Kupas Tuntas Nalar Fiqih di Balik Fatwa Haram Sound Horeg
6
Sound Horeg: Menakar Untung-Rugi Kebisingan
Terkini
Lihat Semua