Banjarbaru, NU Online
Banyak hal yang akan dilakukan kepengurusan baru Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan (Kalsel). Yang prestesius adalah keinginan kuat pengurus untuk membangun gedung dengan sembilan lantai dalam waktu dekat.
Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan, H Abdul Haris Makkie telah menyusun skala prioritas kepengurusan masa khidmat 2018-2023. Konsolidasi internal lewat rapat kerja wilayah, pelantikan pengurus, dan inventarisasi aset adalah di antara yang akan digarap serius lima tahun mendatang.
Dirinya akan segera melakukan inventarisasi aset gedung NU yang terbengkalai, seperti di Jalan Hasanuddin HM, Kota Banjarmasin. “Gedung tersebut akan dijadikan sekretariat PWNU Kalsel dan kegiatan organisasi.Dengan demikian kami akan bentuk tim inventarisasi dan investigasi aset,” katanya, Selasa (8/5).
Karenanya, untuk hal ini akan dibentuk tim khusus. “Kami memerintahkan investigasi surat-menyurat sebagai bahan awal,” kata Abdul Haris Makkie saat konferensi pers di Daffam Hotel Kota Banjarbaru.
Ia melihat masih ada beberapa aset gedung NU yang terbengkalai di lokasi lain. Namun, Abdul enggan membuka di mana saja aset yang tengah dibidik. “Kami harus jajaki dulu, investigasi surat-surat. Jangan diekspose, nanti malah bermasalah,” ujar dia.
Selain soal aset, Abdul Haris akan fokus menggarap pemberdayaan ekonomi umat dan revitalisasi madrasah dan di bawah binaan NU Kalsel. Menurutnya, semangat menggerakkan kehidupan keagamaan dalam konteks sosial, ekonomi umat, dan pendidikan demikian tinggi.
“Kami pelajari sekolah-sekolah yang dibina NU harus dikembangkan, seiring perkembangan teknologi dan dinamika masyarakat,” ujar Abdul Haris. Ia dan pengurus baru PWNU juga akan silaturahmi ke ulama-ulama sepuh di Kalimantan Selatan.
Wakil Ketua PWNU Kalsel Nasrullah AR mengatakan program kerja utama yang mendesak adalah renovasi gedung di Jalan Hasanudin HM, sebagai aset jam’iyah. Dia berkata, bangunan itu akan dibongkar untuk dibangun gedung sembilan lantai. Gedung ini nantinya sebagai gedung pusat serba guna aktivitas nahdliyin. Adapun aset NU di Jalan Achmad Yani Kilometer 21,5, Kecamatan Gambut, tetap sebagai pusat dakwah dan pendidikan NU.
Nasrulah menambahkan, program kerja lainnya meningkatkan mutu dan kualitas Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) agar setara dan lebih baik seperti halnya universitas milik NU yang ada di Indonesia. Ia berharap kampus ini menjadi kebanggaan warga.
Menurut Nasrulah, NU sebagai organisasi kemasyarakatan dituntut terus mengembangkan diri, fokus pada visi dan misinya di bidang sosial, kemasyarakatan, keagamaan dan pendidikan.
“Pegangan yang digunakan NU sejauh ini tetap mempertahankan paham Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) yang disesuaikan kultur masyarakat dalam bingkai kebangsaan dan NKRI,” tandasnya.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama resmi meneken Surat Keputusan pengesahan pengurus PWNU Kalsel masa khidmat 2018-2023, pada 4 Mei 2018. Kepengurusan baru PWNU ini hasil dari Konferensi Wilayah PWNU Kalsel pada Desember 2017 dan akan dilantik setelah Hari Raya Idul Fitri 2018. (Red: Ibnu Nawawi)