Daerah

NU Jember Prihatin Macetnya Pembangunan Lapangan Tarbang

NU Online  ·  Rabu, 18 April 2007 | 03:15 WIB

Jember, NU Online
Macetnya pembangunan lapangan terbang Notohadinegoro menjadi perhatian sesepuh NU, KH. Khotib Umar. Untuk itu, orang dekat Gus Dur tersebut sampai perlu menggelar pertemuan dengan sejumlah politisi Partai Kemangkitan Bangsa (PKB) di rumah H Ubaidillah, Kaliwates, Selasa (17/4) kemarin.

Dalam pertemuan itu, hadir antara lain, Ketua PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdusshomad, anggota FKB DPR RI Masduqi Baidlowi dan Choirul Saleh Rasyid, anggota FKB DPRD Jember Miftahul Ulum, HM Misbahussalam dan Wakik.

<>

KH. Khotib menyayangkan macetnya pembangunan lapangan terbang. Padahal, katanya, pembangunan lapangan terbang itu sudah digagas sepuluh tahun yang lalu ketika Bupati dijabat Winarno. “Kalau dikelola dengan baik, insyaallah bermanfaat”, ujanrya.

Mifthul Ulum juga  mengaku tak habis pikir mengapa pembagunan lapangan terbang mengalami stagnasi. Padahal, sudah kadung berjalan dan menghabiskan dana yang tidak sedikit.    

“Masak sudah menghabiskan uang milyaran rupiah, dibiarkan mubadzir. Harus diteruskan”, cetusnya.

Seperti diketahui, dalam tahun anggaran 2007 ini, Pemkab Jember tidak mengalokasikan dana sepeser pun untuk melanjutkan pembangunan lapangan terbang, walaupun DPRD –melalui komisi C-- telah mengajukan anggaran untuk  keperluan itu.

Eksekutif berdalih,  kebutuhan fisik minimal lapangan terbang telah tercukupi. Apalagi, Dinas Perhubungan Pemkab Jember telah menjalin hubungan dengan Pemerintah Pusat dan Propinsi. Sehingga alokasi dana untuk lapangan terbang dianggap tidak perlu, karena mengandalkan kerjasama dengan pihak ketiga.

Sampai saat ini, lapangan terbang sudah menelan dana sekitar Rp. 23 miliar. Sejauh ini tidak ada aktfitas apapun di Lapte, kecuali setiap sore dipenuhi oleh kegiatan adu balap merpati. Tapi akhir-akhr ini di sekitar lapangan terbang telah dipagar kawat berduri untuk mencegah dijadikannya lapangan terbang sebagai ajang adu balap merpati (ary).