Daerah

NU Jember Dukung LPNU Kelola Bisnis Secara Profesional

Ahad, 27 Desember 2020 | 16:45 WIB

NU Jember Dukung LPNU Kelola Bisnis Secara Profesional

Suasana rapat Pemantapan Rencana LPNU Jember Go Digital di aula Gus Dur kompleks kantor PCNU Jember. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)

Jember, NU Online
PCNU Jember Jawa Timur mendukung langkah Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jember untuk melakukan usaha berbasis digital. Sebab prospek bisnis berbasis digital cukup bagus, bahkan sudah banyak perusahaan yang khusus melayani penjualan dengan sistem digital.


“Karena itu, apa yang ditempuh LPNU Jember sudah tepat, dan PCNU pasti mendukung,” ujar Sekretaris PCNU Jember, Pujiono Abdul Hamid saat memberikan sambutan dalam rapat Pemantapan Rencana LPNU Jember Go Digital di aula Gus Dur kompleks kantor PCNU Jember, Sabtu (26/12).


Menurut Pak Puji, sapaan akrabnya, gagasan LPNU Jember untuk mendirikan usaha berbasis digital merupakan langkah yang cerdas. Sebab peluang bisnis dengan sistem ini cukup besar, apalagi ke depan hampir semua aspek kehidupan diproyeksikan menggunakan sistem digital. Dan apa yang ditempuh LPNU Jember merupakan adaptasi terhadap kemajuan zaman.


“Kami berharap agar ini (langkah LPNU Jember) bisa mendorong atau menginspirasi lembaga lain untuk melakukan terobosan-terobosan sesuai bidangnya,” tambahnya.


Dosen IAIN Jember itu berharap agar dalam mengelola bisnisnya, LPNU Jember benar-benar profesional. Katanya, dengan profesionalitas yang mumpuni, ia yakin LPNU Jember dengan Nahdlatut Tujjar-nya bisa meraup sukses dalam menjalankan usahanya. Ia mengaku yakin kader-kader NU bisa profesional dalam bekerja dan menjalankan bisnisnya.


“Meskipun kadang ada tudingan bahwa NU sulit profesional, tapi kali ini saya yakin LPNU Jember akan profesional dan sukses mengembangkan bisnisnya,” ulasnya.


Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Nahdlatut Tujjar, Imam Bukhori menegaskan bahwa potensi ekonomi warga NU cukup besar. Salah satunya adalah perkumpulan-perkumpulan  Yasinan, masjid, dan mushala. Selama ini, katanya, masjid dan mushala hanya menjadi tempat berkumpulnya orang untuk menjalankan aktivitas ibadah. Padahal, masjid bisa menjadi pusat pergerakan ekonomi umat. Jamaah yang cukup banyak itu merupakan potensi ekonomi jika bisa dikelola dengan baik.


“Wujud potensi ekonomi jamaah masjid itu misalnya adalah mereka membentuk koperasi. Selain itu, jamaah adalah pasar yang bagus untuk bisnis berbasis digital,” terangnya.  


Menurut Ustadz Bukhori, selama ini masjid dan mushala lebih berfungsi sebagai aset, tapi ke depan perlu diusahakan untuk menjadi omzet. Caranya adalah memanfaatkan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga sebagai tempat bergeraknya kegiatan ekonomi umat.


“Di kota-kota besar masjid itu multi-fungsi, termasuk untuk kegiatan ekonomi tanpa menghilangkan fungsi aslinya untuk tempat ibadah,” pungkasnya.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin