Angin puting beliung yang meluluh-lantakkan puluhan rumah di Kecamatan Mumbulsari, Jember, Jawa Timur, masih menyisakan duka bagi korban ataupun warga yang kehilangan tempat tinggal. Raut muka yang sedih sekaligus kepasrahan jiwa mereka tampak ketika rombongan PCNU Jember mengunjungi Desa Karangkedawung dan Desa Lampeji untuk memberikan bantuan, Ahad (15/1).
Dua desa tersebut adalah yang paling parah terpapar angin puting beliung. Bu Jasmi adalah salah satu warga Desa Karangkedawung yang rumahnya rata dengan tanah. Selain kehilangan rumah, janda tersebut juga nyaris kehilangan nyawanya kalau saja tak segera keluar rumah ketika angin berputar itu datang.
“Meski cedera sedikit di bahu, alhamdulillah saya masih diberi keselamatan. Dan saya juga ucapkan terima kasih kepada NU Jember atas bantuannya kepada saya,” ucapnya dalam bahasa Madura saat menerima bantuan yang diserahkan oleh Ketua PCNU Jember KH Abdulah Syamsul Arifin.
Dahsyatnya amukan puting beliung tersebut juga diungkapkan Kiai Baidlowi. Ketua Pengurus Ranting NU Desa Lampeji ini mengisahkan kronologi terjadinya bencana alam itu. Dikatakannya, saat dirinya dan warga lainnya tak begitu lama istirahat setelah jumatan, datanglah angin yang disertai hujan dengan suara menderu. Sejurus kemudian rumah-rumah pun roboh dan banyak pepohonan tumbang. Rumah Kiai Baidlowi sendiri dan mushala di sebelahnya tertimpa pohon sengon besar hingga menghancurkan atapnya. “Sangat mengerikan. Suara angin menderu begitu rupa,” ucanya di hadapan rombongan PCNU Jember seraya mengucapkan terima kasih.
Sementara itu, Gus A’ab, sapaan akrab KH Abdullah Syamsul Arifin, menyatakan bahwa bantuan tersebut sebagai bentuk perhatiannya terhadap warga yang menjadi korban angin puting beliung, apalagi mereka adalah warga NU. Menurutnya, datangnya bencana alam harus dilihat sebagai peringatan agar manusia semakin takut kepada Allah.
“Semua ada hikmahnya. Kami berharap agar warga bersabar dan mengambil hikmah dari bencana alam yang terjadi,” tukasnya singkat saat menyerahkan bantuan yang berupa sembako dan uang.
Selain rombongan PCNU, di lokasi bencana ternyata juga hadir sejumlah anggota Bagana (Banser Tanggap Bencana) yang sudah beberapa hari berjibaku memperbaiki rumah warga. Mereka dipimpin Sekretaris dan penasehat GP Ansor Jember, Kholidi Zaini dan H. Miftahul Ulum. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
Terkini
Lihat Semua