Daerah HARLAH KE-95 NU

NU Harus Jadi Model Persaudaraan Universal

NU Online  Ā·  Selasa, 10 April 2018 | 08:30 WIB

Jember, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember KH Abdullah Syamsul ArifinĀ  menegaskan pentingnya warga NU menjadi model bagi terjalinnya ukhuwah atau persaudaraan dalam segala level pergaulan. Sebab, selain jumlah warga NU cukup banyak, NU juga mempunyai konsep ukhuwah yang khas, yang memungkinkanĀ  terkikisnya sekat-sekat penghalang terjalinnya persaudaraan universal.

ā€œNU punya tiga rumus untuk menjalin persaudaraan denganĀ  siapapun yang berbeda latar belakang politik, ormas dan bahkan negara,ā€ jelasnya saat memberikan pengarahan dalam peringatan Harlah Ke-95 NU di aula PCNU Jember, Senin (9/4) malam.

Menurut Gus A’ab sapaan akrabnya, NU mempunyai rumus trilogi ukhuwah yang dicetuskan oleh KH Ahmad Shiddiq. Yaitu ukhuwah islamiyah (persudaraan antar sesama muslim), ukhuwah wathoniyahĀ  (persaudraan antar sesama warga Indonesia) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan antarĀ  sesama manusia).Ā Ā 

Jika misalnya warga NU harus berinteraksi bahkan berhadapan dengan muslim yang beda polihan politiknya, beda oganisasi, suku dan sebagainya, maka tak perlu bermusuhan.Ā 

ā€œSebab, mereka diikat oleh kesamaan agama. Yaitu Islam. Dan ini harus selalu kita ingat, lebih-lebih saat ini kita menghadapi tahun politik, dan banyak umat Islam, bahkan warga NU yang beragam pilihan politiknya ,ā€ tukasnya.

Demikian juga, kalau warga NU hidup di tengah-tengah warga non muslim di daerah yang terpencil sekalipun,Ā  atau ada orang non muslim hidup di tengah-tengah warga NU, maka persaudaraan tak boleh lepas, karena mereka masih sama-sama warga negara Indonesia.Ā 

ā€œIni yang mengikat kita adalah ukhuwah wathoniyah,ā€ lanjutnya.

Sedangkan ukhuwah basyariyah menjadi pengikat sekaligus perekat ketika warga NU berhadapanĀ  dengan orang yang beda negara.Ā 

ā€œOrang Prancis, Belanda, dan sebagainya tetap saudara kita, karena meski berbeda negara tapi sama-sama manusia, ciptaan Allah,ā€ jelasnya (Aryudi Abdul Razaq/Muiz).