Daerah

NU Count, Cara Lakpesdam NU Banyuwangi Sensus Nahdliyin

Sen, 25 Januari 2021 | 02:30 WIB

NU Count, Cara Lakpesdam NU Banyuwangi Sensus Nahdliyin

Flyer sukseskan sensus warga NU 2021. ((Foto: Dok. Lakpesdam NU Banyuwangi)

Banyuwangi, NU Online
Mengorkestrasikan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan dunia, tidak hanya cukup dengan melaksanakan kegiatan rutinan keagamaan. Lebih dari itu, agar terus bertahan, membutuhkan langkah-langkah inovasi baru yang besar di setiap zamannya.


Ketua Pengurus Cabang Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (PC Lakpesdam NU) Kabupaten Banyuwangi, Zaenal Mustofa, mengatakan bahwa menuju satu abad usia organisasi yang didirikan oleh KH M Hasyim Asy'ari ini, pihaknya bakal melaksanakan program sensus sumber daya manusia (SDM) Nahdliyin (warga NU) di Banyuwangi.


“Sensus seluruh warga NU di Banyuwangi, Jawa Timur, dilakukan dengan menggunakan aplikasi NU Count dan dibantu tim relawan. Pemanfaatan teknologi informasi ini akan memudahkan relawan sensus dalam mengumpulkan data di lapangan," kata Zaenal Mustofa kepada NU Online, Ahad (24/1/2021).


Secara teknis, lanjut dia, tim relawan terdiri dari rekan-rekanita Pengurus Cabang  Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPNU-IPPNU) Kabupaten Banyuwangi. Karena banyaknya variabel, tim relawan harus mengikuti bimbingan teknis (bimtek) terlebih dahulu.


“Kita akan mulai jalankan program ini pada Februari mendatang. Sebagai awalan, terdapat empat kecamatan terpilih. Di antaranya Licin, Rogojampi, Kabat, dan Blimbingsari. Kecamatan tersebut terpilih sebab warga dan relawan lebih siap sebagai awalan,” ujarnya.


“Proses pengawalan program ini akan dikawal secara ketat. Mulai dari kinerja sistem aplikasi sampai kinerja tenaga relawan di lapangan,” sambung Mustofa.


Inovasi program sensus SDM kali ini, lanjut dia, merupakan bentuk kepedulian pengurus Lakpesdam NU dalam membaca potensi dan profesi masyarakat Nahdliyin di Banyuwangi.


“Di antara variabel yang menjadi perhatian saat sensus misalnya pekerjaan, keterampilan, dan keahlian atau SDM masing-masing jamaah. Tentu berbeda dengan sensus KTP. Kita targetkan sensus ini rampung selama satu tahun (di akhir 2021) dan telah mengcover potret SDM warga NU di Banyuwangi secara menyeluruh,” imbuhnya.


Sinergi program
Dihubungi terpisah, Ketua PCNU Banyuwangi H Ali Makki Zaini memberikan apresiasi atas dukungan dan sinergi program yang telah dikerjakan oleh pengurus di masing-masing lembaga, khususnya Lakpesdam NU.


“Menjadi pengurus NU tidak cukup dengan ajeg melaksanakan kegiatan-kegiatan tradisional. Supaya terus memiliki nilai tambah, dibutuhkan dengan gerakan program-program inovasi yang mengakar kuat kepada masyarakat di tiap kecamatan,” ujar Gus Makki, sapaan akrabnya.


Lebih detail, Gus Makki menyatakan, keberhasilan dalam perjuangan apapun harus diawali dengan potret peta dan data yang kuat. Melalui sensus SDM, pengurus NU mampu melihat potensi warga di domisilinya.


“Di salah satu wilayah kita dapat potret, ada berapa jumlah warga NU yang lulusan SMP, SMA/SMK, sarjananya apa saja. Di samping itu, kita dapatkan dari variabel profesi. Misal sebagai petani, pedagang, dokter, dan profesi lainnya ada berapa,” tuturnya. 


Pengasuh Pesantren Bahrul Hidayah, Rayud, Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi ini menilai, jika peta perjuangan sudah jelas seperti itu niscaya akan memudahkan PCNU Banyuwangi dalam mensinergikan satu sama lain.


"Karena ini adalah inovasi pertama, semoga pelaksanaan program sensus SDM ini Allah memberikan kelancaran," harap Gus Makki menutup keterangannya.


Kontributor: M. Sholeh Kurniawan
Editor: Musthofa Asrori