Daerah

NU Binong Gelar Gema Muharram

Sen, 28 November 2011 | 07:42 WIB

Tangerang, NU Online
Sambut tahun baru Islam 1433 H Pengurus Ranting NU Binong bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Ar-Ridho dan Pondok Pesantren Tahfidz Bustanu Mujawwidil Qur'an (BMQ) tepat pada tanggal 1 Muharram 1433 H atau 26 November 2011 menyelenggarakan Gema Muharram di areal Pesantren BMQ Kampung Cijengir Kelurahan Binong - Tangerang.

Gema Muharram ini diawali dengan pembacaan dan lantunan Maulid Al-Barzanji oleh tim Hadrah Ponpes BMQ pimpinan Ust. Ramdhani dan Ust. Erwin Sihabudin dan dihadiri oleh ratusan jamaah baik jamaah NU Ranting Binong maupun jamaah Masjid Al-Ikhwan Cijengir dan sekitarnya.<>

Ketua Tanfidziyah NU Binong H Mahfud Badrun, dalam sambutannya menyatakan rasa syukur karena harapan yang sejak lama diimpikan agar NU Binong memiliki Pesantren kini Alhamdulillah sudah semakin dekat dan nyata akan segera terwujud dengan diajaknya NU Ranting Binong bergabung di Yayasan Pendidikan Islam Ar-Ridho dan Pesantren BMQ. 

Ketua NU Ranting Binong juga menyampaikan dua hal besar yang telah dilakukan oleh pendiri NU di masa awal berdirinya yaitu tentang Resolusi Jihad NU 22 Oktober 1945 yang dikeluarkan oleh Syiekh KH Hasyim As'ari Rois Akbar NU.

Resolusi Jihad menjadi cikal bakal lahirnya gerakan heroik 10 November 1945 oleh Bung Tomo dan kawan-kawan sehingga tanggal itu ditetapkan menjadi Hari Pahlawan. Hal besar lain yang telah diperjuangkan oleh pendiri NU adalah peran diplomasi internasional yang dilakukan oleh utusan Komite Hijaz pimpinan KH Wahab Hasbullah menemui raja Arab Saudi.

"Komite ini berhasil meminta kepada raja Arab agar umat Islam dibebaskan melaksanakan ibadah di kota Makkah dan Madinah menurut Madzhab masing-masing. Komite ini juga meminta agar makam Rosulullah Muhammad SAW untuk tidak diratakan atau dihancurkan," tuturnya. 

Atas usaha keras Komite Hijaz itulah hingga saat ini makam Rosulullah masih ada dan bisa diziarahi oleh seluruh ummat Islam se dunia.

Acara inti gema Muharram ini diisi dengan Mau'idzhoh hasanah yang dihadiri oleh KH Abdul Somad dari Setia Budi Jakarta Pusat dan Al-Habib Alwi dan Ahmad Shahab seeta Habib Ahmad Shahab Pemimpin Majelis Jalsatul Musthofa dari Ciledug.

Di penghujung dan penutup gema Muharram, seluruh hadirin menikmati hidangan nasi kebuli kambing yang telah disediakan oleh panitia dengan makan bersama lesehan layaknya santri pondok pesantren ketika makan bersama sehari-hari. 



Redaktur     : Syaifullah Amin
Kontributor : MUkhlisin