Daerah

“Ngopi Hukum” di UIN Ar-Raniry Aceh, Kupas Masalah Pemberontak

Sab, 22 Februari 2020 | 03:19 WIB

“Ngopi Hukum” di UIN Ar-Raniry Aceh, Kupas Masalah Pemberontak

Aktivitas diskusi "Ngopi Hukum" UIN Ar-Raniry Aceh (Foto: NU Online/Muhajir)

Banda Aceh, NU Online
Ketua Umum Perkumpulan Politisi Muda Indonesia, Amsori, menjadi narasumber dalam Ngopi Hukum yang dikemas dengan diskusi bertema "Kedudukan Pemberontak dan Para Pihak yang Bersengketa dalam Hukum Internasional" di salah satu kantin pekarangan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, Jumat, (21/2).

Amsori yang juga Wakil Ketua LPBH PBNU memperkenalkan dan membagikan buku yang ditulisnya dengan judul sesuai tema "Kedudukan Pemberontak dan Para Pihak yang Bersengketa dalam Hukum Internasional".

Selain Amsori, narasumber lain adalah Suadi Sulaiman (Adi Laweung) yang merupakan Juru Bicara DPA Partai Aceh, Saifuddin Sa'dan yang menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Hukum dan Syariah Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam  dan Badri Hasan dari Akademisi UIN Ar-Raniry, serta puluhan mahasiswa.

Pada perbincangan yang dikemas dengan diskusi panel itu membahas terkait perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dari masa yang dianggap kelompok separatis hingga adanya produk hukum Kesepakatan Perdamaian (MoU) RI dan GAM. 

Dalam kesempatan tersebut Adi Laweung mencoba menguraikan status dan kedudukan UUPA hingga turunannya sampai ke status bendera Aceh yang saat ini masih polemik di pemerintah pusat.

Pada kesempatan yang sama, Amsori mengatakan bahwa hukum juga salah satu produk politik yang diatur sedemikian rupa demi keamanan, ketentraman, dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Kalau berontak atau radikal (rada sedikit nakal) dalam pemikiran boleh saja, tapi ada aturan mainnya, dan itu harus bisa dipertanggungjawabkan sesuai kaidah ketentuan hukum yang berlaku, " ujarnya.

Saifuddin Sa'dan dan Badri Hasan dari akademisi UIN juga mencoba mengupas seputaran arti pemberontakan yang di usung tema tersebut. Sehingga membuat hadirin terpancing untuk bertanya dan berdiskusi bersama narasumber yang hadir.

Dalam diskusi tersebut turut dihadiri oleh pengurus PCNU Aceh Besar dan Sekretaris GP-Ansor Aceh Besar Muhajir, Fauzi Rizal, dan M.Yanis.

Sekretaris GP Ansor mengucapkan terima kasih banyak pada Amsori karena telah menyisihkan sedikit waktu untuk silaturahmi dan ngopi bareng di sela-sela kesibukan jadwalnya yang sangat padat.

"Kami sangat senang dapat silaturahmi dengan tokoh NU yang selalau inspiratif dan banyak ilmu yang kami dapatkan, walaupun hanya waktu yang singkat dapat berdiskusi dengan beliau, dan insyaallah kita akan merencanakan agenda besar untuk membumikan kembali NU dan badan otonomnya di Provinsi Aceh, termasuk GP Ansor, salah satunya kita akan berencana datangkan Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (Abah Luhfi) sekaligus Wantimpres, untuk menyampaikan dakwah, mohon doa dan dukungan semoga tercapai rencana kita ini,” ujar pemuda yang akrab disapa Cak Ijir tersebut.
 
Kontributor: Yanis
Editor: Abdullah Alawi