Ramadhan lalu, para pengguna media sosial disajikan pengajian para kiai dan ustadz. Pengajian yang disiarkan langsung dari akun media sosial ini menjadi perhatian para netizen. Ngaji kitab kuning dengan bahasa khas pesantren disiarkan langsung lewat akun NUtizen atau akun pribadinya.
Menurut pegiat NUtizen Hamzah Sahal, kesadaran itu bukan datang tiba-tiba, tetapi telah dimulai setidaknya setahun yang lalu lewat NUtizen. Kala itu ada sekitar 25 pesantren yang terlibat secara aktif menayangkan kegiatan ngaji di pesantren masing-masing.
"Alhamdulillah akhir-akhir ini ditambah dengan fasilitas tayangan langsung yang difasilitasi Facebook dan Youtube, sehingga kesadaran menayangkan pengajian kitab semakin menggembirakan," kata Hamzah Sahal.
Kebebasan di dunia maya tentu saja membawa aura negatif. Banyak yang menyinyir saat para kiai ngaji. Karena di media sosial berbagai jenis dan aliran bisa melihat dan mendengarkan juga.
"Biarkan saja, namanya juga pengajian terbuka. Kalau kemudian ada yang berkomentar negatif, apalagi menyerang secara pribadi, hendaknya itu dimaknai sebagai dinamika masyarakat. Selama yang bersangkutan tidak mengganggu, lanjut saja," kata Pengasuh Pondok Pesantren Maulana Rumi Bantul KH Kuswaidi Syafii.
Inilah tema utama dalam pembahasan Majalah NU Aula edisi Juli 2017. "Dengan adanya ulasan ini, kami berharap ngaji online dilanjutkan dan perlu ditiru oleh beberapa kiai," kata Redaktur Pelakasana Majalah NU Aula, Syaifullah, Kamis (6/7).
Aula menyajikan beberapa ulasan oleh narasumber. Masih banyak lagi rubrik yang patut dibaca oleh warga nahdliyin. Salah satu ulasan yang menarik adalah menghalangi dakwah orang Mukmin yang belakangan ini ramai dibicarakan di media sosial. (Rof Maulana/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua