Ngabuburit, KMNU Padjadjaran Ngaji Kitab Uqudul Lujjain
NU Online · Ahad, 12 Juni 2016 | 14:28 WIB
Sumedang, NU Online
Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Padjadjaran mengisi waktu menjelang buka puasa Ramadhan kali ini dengan mengaji kitab Uqudul Lujjain fi Bayani Huquqiz Zaujain. Kitab Syekh Muhammad bin Umar an-Nawawi ini membahas tentang etika dalam berumah tangga.
Ngabuburit yang dikemas dengan ngaji pasaran ala santri ini diselengarakan setiap hari dari 1-15 Ramadhan 1437 H, pukul 16.00 hingga waktu Maghrib tiba, di Madrasah Al-Fitrah, Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Pengajian ini diasuh oleh Ustadz Erwin, pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Cileles, Jatinangor.
Ngaji pasaran pada bulan Ramadhan merupakan salah satu cara KMNU untuk menjaga tradisi NU yang semakin dilupakan oleh kalangan pemuda setelah menjadi mahasiswa. “Kegiatan ini terbuka untuk umum bagi seluruh mahasiswa, mahasiswi, maupun masyarakat yang ingin ikut ngaji,” tutur Abdurrahman, Ketua KMNU Padjadjaran.
Ia berharap kegiatan ini menambah ilmu peserta pengajian sebagai bekal dalam kehidupan bermasyarakat berumah tangga demi terwujudnya keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.
Selain mengaji, peserta ngaji kitab ini juga bisa menikmati takjil gratis saat berbuka puasa tiba dalam nuansa kekeluargaan. Sehingga rasa kebersamaan dan kekeluargaan sangat terasa.
“Saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini yang sangat bermanfaat, selain itu penyampaian Ustadz Erwin yang sudah ahli dalam bidangnya dan selalu menghibur para santri dengan gaya canda tawanya sehingga membuat para santri tidak jenuh dan bosan,” kata Ari Agustian, peserta ngaji kitab Uqudul Lujain. (Muhtar/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua