Daerah

'New Normal' di Pesantren, Gubernur Jateng Kunjungi Pondok API Magelang

Rab, 10 Juni 2020 | 23:00 WIB

'New Normal' di Pesantren, Gubernur Jateng Kunjungi Pondok API Magelang

Gubernur Jteng H Ganjar Pranowo (tengah) saat berkunjung ke Psantren API Tegalrejo Magelang, Jateng (Foto: NU Online/Fahrerezzi)

Magelang, NU Online

 

Sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah sudah mulai memperbolehkan santrinya untuk kembali ke pondok. seluruh pengasuh dan pengurus pondok pesantren di Jawa Tengah untuk mengkarantina seluruh santri yang masuk selama 14 hari.

 

“Semua santri yang masuk ke Jateng wajib karantina selama 14 hari. Pihak pesantren wajib menyiapkan untuk tempat karantina itu,” kata Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo.

 

Hal itu disampaikan saat Ganjar Pranowo meninjau persiapan new normal (kenormalan baru) pesantren di Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (10/6). 

 

Untuk keperluan hal itu, pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah pengasuh pesantren maupun organisasi pondok pesantren. Menurutnya, apabila pesantren tidak memiliki tempat karantina yang memadai, maka bisa menggunakan fasilitas lain di daerahnya.

 

"Jika memang pihak pesantren tidak ada fasilitas karantina untuk santri yang baru datang, pesantren bisa menggunakan fasilitas karangtina yang ada di daerah lingkungan pesantren," ungkap Ganjar.

 

Selain itu, pihaknya juga meminta seluruh pengasuh pesantren mewajibkan santrinya untuk cek kesehatan sebelum kembali ke pondok. Pengecekan itu penting sebagai acuan penanganan saat mereka tiba di pesantren.

 

Pengasuh Pesantren API Tegalrejo KH Machin Chudlori menyambut baik kedatangan Gubernur Jawa Tengah ini. “Santri yang datang diharap sudah periksa kesehatan dari daerahnya, bisa Puskesmas, dokter pribadi atau rumah sakit. Ini untuk menindaklanjuti penanganan di pondok,” ujar KH Machin chudlori saat mendampingi gubernur berkeliling kamar kamar santri.

 

Ketua PW RMINU Jawa Tengah ini juga telah menerapkan protokol kesehatan di Pesantren Tegalrejo. Selain menyiapkan tempat karantina, pihaknya juga telah menyiapkan shelter khusus untuk menampung sementara santri yang datang.

 

“Kami kerja sama melalui RS Syubbanul Wathon untuk melakukan pengecekan kesehatan. Setelah itu, mereka akan kami arahkan ke tempat karantina yang sudah kami siapkan,” terangnya.

 

Sebagai ketua RMINU Jawa Tengah dirinya berharap semua pengasuh pesantren di Jateng menerapkan hal serupa. Sebab saat ini, sejumlah pesantren akan memulai aktivitas belajar mengajar.

 

“Tidak lama lagi santri-santri sudah masuk pondok. Jadi saya berharap agar protokol kesehatan ini benar-benar dilaksanakan secara ketat,” tutupnya.

 

Kontributor: Fahrerezzi
Editor: Abdul Muiz