Ndeso Diperkarakan, Soal Korupsi, Radikalisme, dan Kemiskinan Diabaikan
NU Online · Rabu, 5 Juli 2017 | 16:04 WIB
Bangsa Indonesia ini memiliki problematika krusial yang perlu mendapatkan perhatian serius seperti korupsi, terorisme, radikalisme, dan kemiskinan. Tetapi, banyak pihak yang justru memandang remeh permasalahan ini.
Demikian disampaikan Ketua RMI NU DKI Jakarta (Himpunan Pondok Pesantren di bawah NU) MH Bahaudin (Gus Baha) saat menanggapi kehebohan kata ‘ndeso’ yang dilontarkan Kaesang di sela-sela rapat persiapan Liga Santri Nasional (LSN) Regional Jakarta, Kamis (6/7).
Bahkan, menurut Gus Baha, ada yang menanggapinya dengan main-main seperti mengeluarkan wacana pembubaraan KPK dan Densus 88.
Sebagian besar masyarakat mengalami penyakit akut, yaitu penyakit senang menganggap remeh hal yang serius dan senang menganggap serius hal yang remeh.
"Masih banyak agenda nasional yang perlu mendapatkan perhatian. Seperti pembubaran HTI, RUU Pemilu, RUU Anti-Terorisme, Penolakan Full Day School, dan lain-lain,” kata Gus Baha seperti rilis yang diterima NU Online.
Ia berharap media juga berperan aktif dan proporsional mengeluarkan pemberitaan agar energi bangsa ini tidak terbuang sia-sia untuk mengangkat pembahasan tidak bermutu. (MS/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua