Daerah

Naskah Film dan Sinetron di Indonesia Kurang Muatan Pendidikan

NU Online  ·  Ahad, 28 Desember 2014 | 07:04 WIB

Majalengka, NU Online
Salah seorang pemateri pada pelatihan menulis sinopsis dan scenario di SMA Islam Al-Mizan, Rois Said menganjurkan para peserta untuk memberikan bobot naskah mereka pada nilai pendidikan. Ia menyayangkan banyak film dan sinetron kini yang hanya mengedepankan unsur hiburan ketimbang ide yang mendidik.
<>
Menurut Rois, dunia perfilman maupun dunia sinetron saat ini sudah melenceng. Penonton hanya disungguhi oleh peran-¬peran yang tidak mendidik. Padahal pelaku perfilman dan pegiat dunia sinetron bisa mengali potensi yang ada untuk pendidikan.

"Sinetron saat ini sudah di luar jalur bukan untuk mendidik masyarakat atau penonton tetapi memberikan hiburan semata. Yang paling penting bagi mereka hanya meraup untung tanpa ada pendidikan yang jelas," demikian  dikatakan Rois Said pada pelatihan penulisan sinopsis dan skenario di desa Ciborelang, Jatiwangi, Majalengka, Jumat (26/12).

Kadang, kata Rois, dunia penulisan masih kurang diminati sebagai profesi. Itu berdampak pada dunia perfilman maupun sinetron.

"Bagi saya dalam penulisan cerita, dilihat dulu unsur pendidikan atau hanya hiburan tanpa pendidikan. Lebih baik saya mundur dalam tim penulisan. Seringnya, penulisan jarang dilirik sebagai pekerjaan," ujar Rois, anggota tim penulis Keluarga Minus ini.

Pelatihan penulisan scenario ini, kata Guru SMA Al-Mizan Siti Maryam, diselenggarakan untuk mengisi liburan bagi OSIS SMA Islam Al-Mizan sekaligus berbagi ilmu dengan penulis dalam dunia tulis-menulis.

"Menjadi penulis itu bukan dosa tetapi membawa manfaat bagi semua," kata Maryam. (Aras Almuaras/Alhafiz K)