Daerah

Nahdliyin Diminta Aktif Dakwah di Dunia Pertelevisian

NU Online  ·  Rabu, 2 Januari 2019 | 02:00 WIB

Jombang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al-Azhar Darul Ulum,  Rejoso Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur,  KH Zahrul Azhar As'ad meminta kaum nahdliyin untuk aktif berdakwah di dunia pertelevisian dan kampus. Selama ini ruang tersebut banyak dimanfaatkan  oleh kaum wahabi dan selain Ahlussunnah wal Jamaah.

"Para kiai dan alumni pesantren harus dekat dengan dunia kampus dan harus mesra becengkrama dengan dunia media,  khususnya pertelevisian.  Jika itu tidak dilakukan, maka jangan salahkan apabila nanti ada calon pemimpin kita berasal dari kalangan mereka,” tukasnya kepada NU Online di kediamannya, Selasa (01/01)

Menurutnya, beberapa tahun lalu ada media televisi yang diprotes oleh para nahdliyin karena menayangkan acara yang dipandu oleh selebritis yang mendadak ngustadz karena melarang talqin dan menyalahkan bacaan-bacaan sholawat.
Pria yang akrab disapa Gus Hans ini menyebutkan dirinya tidak sepenuhnya menyalahkan televisi swasta tersebut. Sebab, semua itu terjadi karena kelalaian kaum nahdliyin sendiri dalam memanfaatkan televisi. Di era 1970 hingga 1990-an para kiai pesantren seakan segan masuk wilayah kampus  dan menjauhi dunia pertelevisian.

"Akhirnya terjadi kekosongan dakwah. Dan masuklah kelompok-kelompok yang mengajarkan fiqih yang tidak mainstream. Bagi yang pernah nyantri masih bisa menyaring dan memproteksi diri. Tetapi bagi yang hidupnya sibuk dengan pekerjaan, maka apa yang mereka sampaikan bisa ditelan mentah-mentah," tambah Gus Hans.

Ia menegaskan, mestinya kejadian di atas tidak terulang lagi jika kaum santri mau ikut dakwah di televisi. Santri dengan bekal ilmu yang banyak dari pesantren punya peluang besar merebut ladang dakwah ini asalkan mau konsisten dan Istiqomah dalam dakwah.

"Sehingga tak ada lagi ustadz ngawur yang mengajarkan syariat Islam dengan seenak hatinya. Mereka yang berislam secara instan biasanya mencampurkan mazhab dalam ibadah,” pungkasnya (Syarif Abdurrahman/Aryudi AR).