Mustasyar PCNU Probolinggo: Narkoba Lumpuhkan Segalanya
NU Online · Rabu, 28 Januari 2015 | 10:03 WIB
Probolinggo, NU Online
Indonesia saat ini masuk dalam salah satu negara dari tiga besar pengguna narkoba di dunia. Hal itu memang disengaja dilakukan oleh negara-negara barat untuk menjajah Indonesia. Sebab, untuk menjajah secara fisik, sangat mustahil dilakukan. Karenanya melalui narkoba penjajahan dilakukan.
<>
Hal itu ditegaskan Mustasyar PCNU Probolinggo H Hasan Aminuddin. Menurutnya, pada zaman dahulu Indonesia dijajah selama ratusan tahun oleh bangsa eropa mulai dari Belanda, Inggris dan Portugal. Ketiga bangsa tersebut diselingi oleh penjajah bangsa Jepang menjajah Indonesia selama kurang lebih 3,5 tahun.
“Pada waktu itu pengarahannya berupa penjajahan fisik. Nah, untuk sekarang adalah dengan melalui penjajahan moral,” kata H Hasan yang kini diamanahkan sebagai anggota Komisi VIII DPR RI, Rabu (28/1).
Menurut Hasan, penjajahan moral dapat dilakukan dengan penyebaran narkoba. Dengan narkoba, anak-anak muda akan dilumpuhkan. Sebab, mereka yang sudah kecanduan narkoba akan tidak mempedulikan masa depannya. Dengan tidak mempedulikan masa depan dirinya sendiri, maka jelas ia tidak akan mungkin memikirkan masa depan bangsanya.
“Bagaimana mereka dapat memikirkan bangsa ini kalau sudah kecanduan narkoba. Inilah salah satu cara yang dilakukan bangsa luar untuk menghancurkan masa depan bangsa Indonesia,” jelasnya.
Dengan mengincar generasi muda, jelas Hasan, maka diharapkan bangsa ini putus regenerasi kepemimpinan. Dengan pemimpin yang lemah, maka negara lain akan dengan mudah menjadikan bangsa Indonesia sebagai boneka. Yang mana boneka tersebut dapat dipermainkan setiap saat dan sesuka hati. “Jika sudah seperti itu, maka kehancuran bangsa tinggal menunggu waktu,” tegasnya.
Hasan mengaku sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini, khususnya di Probolinggo. Sebab sudah banyak anak muda yang meminum pil koplo dan minuman oplosan. Sedangkan ketika tidak mampu membeli pil koplo dan miras oplosan, mereka akan menggunakan bahan-bahan lain seperti spiritus dan obat nyamuk.
“Saya sering mendapat laporan bahwa minuman anak muda adalah miras. Ini jelas peningkatan, bukan peningkatan akhlak melainkan peningkatan kebejatan moral,” tuturnya.
“Oleh karena itu pembangunan akhlak sangat penting. Sebab dengan akhlak anak muda dapat diberdayakan. Tanpa akhlak yang baik, maka pembangunan yang dilakukan tidak akan bermanfaat dengan maksimal,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua