Pringsewu, NU Online
Mustasyar PCNU Pringsewu KH Sujadi mengupas makna Jihad dalam Refleksi Satu Tahun dilaksanakannya Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi), Ahad (21/02/16). Kegiatan yang dihadiri ratusan Jamaah yang datang dari segala penjuru Kabupaten Pringsewu ini dibarengkan dengan Launching Kegiatan Pra Harlah Ke-93 NU PCNU Kabupaten Pringsewu.
Dalam penjelasannya Abah Sujadi, biasa ia dipanggil, mengatakan bahwa mayoritas orang menafsirkan dan mengaitkan Jihad dengan peperangan. "Selain ditafsirkan dan dikaitkan dengan peperangan, pengembangan makna jihad menyentuh kepada perjuangan di jalan kebaikan atau sabilur khoir," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Kata Jihad dalam bahasa Arab terdiri dari 4 huruf yang masing-masing memiliki makna sesuai dengan tujuan jihad. "Jihad terdiri dari huruf Jim yaitu Juhdun wajihadun, huruf Ha yaitu hidayah, huruf Alif yaitu aman dan amanah dan huruf dzal yaitu dawam dan daulah," katanya mengutip Kitab Dalailul Falihin yang merupakan Syarah Kitab Riyadus Shalihin Jilid IV.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa setiap orang yang berjihad harus memiliki 4 rukun Jihad tersebut. "Rukun yang pertama adalah juhdun yaitu bersungguh sunguh. Dalam jihad kita harus bersusah payah namun tidak boleh merasa susah dan tidak boleh merasa payah," tegasnya dihadapan Jamaah yang memenuhi Aula Gedung NU Kabupaten Pringsewu.
Rukun yang kedua dalam berjihad menurutnya adalah hidayah yang bermakna petunjuk. "Dengan petunjuk ini kita akan mendapatkan hasil jihad yaitu berupa keberkahan. Dan keberkahan inilah yang diharapkan dalam kehidupan dalam berbangsa dan bernegara," tuturnya.
Sujadi melanjutkan Rukun Jihad yang ketiga adalah Aman dan Amanah. Ia mengatakan bahwa keamanan adalah kunci dalam melaksanakan syariat Agama. "Jihad dilakukan dengan tidak merusak keamanan. Jika kondisi negara tidak aman maka kita akan merasa tidak tenang dan nyaman dalam melakukan Ibadah kita," ujar kiai yang juga Bupati Pringsewu ini.
Kemudian rukun jihad yang terakhir menurutnya adalah Dawam yaitu dilakukan secara terus menerus. " Jihad tidak bisa dilakukan secara instan. Jihad membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu dalam jihad tidak boleh memaksakan sesuatu berubah dengan cepat sesuai dengan keinginan kita," pungkasnya.
Sebagai rasa syukur atas sudah satu tahun Program Jihad Pagi pada diakhir acara dilakukan pemotongan Tumpeng oleh Abah Sujadi dan diberikan secara simbolis kepada Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu H Taufiqurrohim. (Muhammad Faizin/Fathoni)