Daerah

Muslimat NU Ledokombo Jember Bentengi Masyarakat dari Pengaruh Ajaran Sesat

Jum, 28 Februari 2020 | 07:00 WIB

Muslimat NU Ledokombo Jember Bentengi Masyarakat dari Pengaruh Ajaran Sesat

Ketua PAC Muslimat Ledokombo Jember Hj Jakfaroh (kedua dari kiri) (Foto: NU Online/Aryudi)

Jember, NU Online 
Ketua terpilih Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Nyai Hj Jakfaroh Wafie menegaskan perlunya membentengi masyarakat dari pengaruh ajaran yang menyimpang dengan meningkatkan pemahaman Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja). 
 
"Sebab, saat ini aktivis kelompok radikal itu sudah mulai merambah desa," ujarnya kepada NU Online, Jumat (28/2).
 
Menurutnya, ada dua cara mereka menanam pengaruhnya di masyarakat. Pertama, mereka mengkader salah seorang tokoh masyarakat setempat, dibimbing di luar desa, dan didoktrin dengan ajaran yang mereka mau. Setelah dianggap cukup, dia lalu dikembalikan ke desanya. Dan mereka langsung dipanggil ustadz atau bahkan kiai.
 
“Dia sama sekali berubah dari sebelumnya, baik penampilan maupun amalannya. Biasanya dia mengadakan pertemuan seminggu sekali denngan mendatangkan pengikut dari luar desa setempat,” ujarnya.
 
Cara yang kedua adalah langsung ‘menanam’ orang di tempat tertentu. Dari sisi keilmuan dia lebih siap. Namun dalam menebarkan ‘dakwah’ dia tak jarang memaki dan menyalahkan amalan NU dengan dalil ala kadarnya. 
 
"Dia juga menggelar pertemuan seminggu sekali dengan mendatangkan pengikut dari luar. Kedua cara itu, lama-kelamaan bisa menarik orang di sekitanya untuk bergabung dengan dia. Sebab dia juga membantu usaha orang di sekitarya,” terangnya.
 
Oleh karena itu, Nyai Hj Jakfaroh bertekad utuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja). Sarananya adalah pengajian tri wulanan dan setengah bulanan. Kalau yang triwulanan melibatkan dua PAC Muslimat NU, yaitu Ledokombo dan Silo. 
 
"Agendanya adalah tahlil akbar dan taushiyah. Sedangkan yang setengah bulanan digelar di Pesantren Raudlatul Ulum, Desa/Kecamtan Ledokombo, Jember dengan agenda pengajian kitab fathul qarib," paparnya. 
 
“Kalau yang triwulanan itu tempatnya bergantian antara PAC Muslimat Silo dan Ledokombo. Selain tahlilan, juga diisi dengan tausiyah,” imbuhnya.
 
Mantan anggota DPRD Jember itu menambahkan, dalam acara tri wulanan tersebut, setiap warga bisa mentahlilkan sesepuhnya dengan dengan iuran seikhlasnya. Sedangkan untuk acara pengajian setengah bulanan, setiap anggota ditarik iuran Rp1.000.
 
“Hasil dana dari pertemuan tri wulanan, akan kami pakai untuk pemberdayaan pedagang kaki lima. Sedangkan hasil iuran di pengajian setengah bulanan, untuk biaya operasional Muslimat NU Ledokombo,” pungkasnya.
 
Pewarta: Aryudi AR 
Editor: Abdul Muiz