Daerah

Muslimat NU Bekasi Bentengi Anggotanya dari Radikalisme

Jum, 7 Februari 2020 | 12:00 WIB

Muslimat NU Bekasi Bentengi Anggotanya dari Radikalisme

Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Bekasi Hj Vera Susanti dalam acara capacity building bagi anggotanya yang diisi sosialisasi Aswaja di Marketing Gallery Riverdale, Desa Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi, Jumat (7/2).

Bekasi, NU Online
Kabupaten Bekasi belakangan ini tengah disorot oleh berbagai media nasional mengenai terorisme yang melibatkan perempuan. Isu intoleransi juga kian mencuat di daerah industri ini. Oleh karenanya, Pengurus Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama Bekasi merasa perlu membentengi anggotanya dari radikalisme.

Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Bekasi Hj Vera Susanti mengungkapkan hal tersebut dalam agenda capacity building bagi anggotanya yang diisi dengan sosialisasi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), di Marketing Gallery Riverdale, Desa Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi, Jumat (7/2).

"Itulah yang kemudian menjadi konsentrasi kami untuk menggelar sosialisasi Aswaja sebagai ikhtiar dalam memperkuat ideologi warga Muslimat NU Kabupaten Bekasi," kata Hj Vera. 

Kegiatan tersebut, lanjut dia, merupakan ikhtiar Muslimat NU dalam membentengi anggotanya dalam pengaruh radikalisme yang tersembunyi. 

"Kegiatan sosialisasi Aswaja ini adalah ikhtiar kami dalam menyikapi kondisi pengaruh paham-paham yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Aswaja di Kabupaten Bekasi," jelasnya.

Vera berharap kepada para peserta selepas kegiatan ini agar mampu mengimplementasikan nilai-nilai Aswaja. Karenanya, ia menginisiasi kegiatan kajian Aswaja selanjutnya juga akan terlaksana di pengurus ranting yang ada.

Sosialisasi Aswaja ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nadlhatul Ulama (PP ISNU) H Moh Faisal.

Dalam penyampaiannya, ia mengingatkan warga Muslimat NU Kabupaten Bekasi untuk tidak terlibat terorisme dalam bentuk apapun serta menjunjung tinggi nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah.

"Warga Muslimat NU dilarang terlibat terorisme," tegas Faisal di sela-sela penyampaian materi.

Kemudian, ia juga menjelaskan secara terperinci kepada peserta tentang 'khashaish' atau ciri-ciri fikrah Nahdliyah. Beberapa di antaranya yakni tawassuth, tasamuh, ishlahiyah, tawazun, tathawwuriyah, manhajiyah, dan akhlaqiyah.

Selain H Moh Faisal, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ala'i Nadjib dari Komunitas Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), ratusan peserta dari pengurus ranting se-Kabupaten Bekasi, serta berbagai perwakilan organisasi perempuan lainnya seperti Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bekasi, Fatayat NU, dan Korps PMII Putri Kabupaten Bekasi.

Kegiatan ini dimeriahkan dengan adanya doorprice dan pengumuman bantuan biaya untuk masuk Perguruan Tinggi Islam di Institut Agama Islam Salahuddin Al Ayyubi (Inisa) Tambun Selatan oleh Muslimat NU Kabupaten Bekasi.

Pewarta: Aru Elgete
Editor: Musthofa Asrori