Bantul, NU Online
Mujahadah merupakan tradisi kaum santri. Dengan mujahadah, maka ruhani mendapatkan menu yang sangat lezat. Kalau badan membutuhkan makan, maka ruhani juga demikian. Kalau ruhani jarang diberi makan, maka bisa kering dan tumpul, alias tidak berguna.<>
Demikian disampaikan Kiai Sa'dan di jamaah mujahadah Wonokromo, Pleret Bantul Yogyakarta (11/04).
Kiai Sa'dan menjelaskan bahwa mujahadah yang dilakukan jamaahnya dilakukan setiap malam Jum'at sekali. Dengan melakukan mujahadan bersama, jamaah bisa lebih ringan. Kalau sendirian, biasanya malas.
"Mujahadah dengan masyarakat memang lebih tepat dengan berjamaah, karena memberikan semangat dan menghapus kemalasan dalam berzikir," tegasnya.
Bramma, salah satu peserta mujahadah, menjelaskan bahwa selama mengikuti mujahadah, hatinya merasa tentram dan nyaman. Ruhani yang selalu disiram memberikan semangat bekerja dan beribadah.
"Senang sekali, karena mendapatkan asupan ruhani yang tak ternilai. Semoga bisa menjalankannya dengan istiqomah," harapnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Rokhim-Supriyadi
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
3
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
6
Wamenhan RI: JATMAN Fondasi Penting Jaga Pertahanan Negara melalui Non-Militer
Terkini
Lihat Semua