Daerah

MUI Jatim Minta Dalil Agama Tak Digunakan Berpolitik

NU Online  ·  Kamis, 4 Juni 2009 | 09:29 WIB

Surabaya, NU Online
MUI Jatim mengimbau kepada kiai atau tokoh agama yang menjadi bagian dari tim sukses salah satu pasangan capres-cawapres untuk tidak menggunakan dalil agama dan Al Quran untuk kepentingan politik.

"Misalnya untuk menjatuhkan calon-calon lain dengan kampanye hitam, memelintir dalil Al-Qur'an untuk memenangkan calon. Itu tidak boleh," kata Ketua MUI Jatim, Abdushomad Buchori kepada beritajatim.com, Kamis (04/06).<>

Selain itu, dia juga meminta kepada kiai atau tokoh agama yang sudah masuk dalam struktur kepengurusan partai politik untuk berpolitik yang santun. Sebab, kodrat pemuka agama pada dasarnya adalah untuk mendampingi rakyat.

"Politik itu kan hak, saya tidak bisa melarang. Hanya, berpolitiklah yang santun. Dan jangan lupakan umat," ujarnya mengkritik banyaknya kiai yang terjun ke dunia politik.

Menyinggug soal kampanye capres dan cawapres, dia berpendapat, pemilu adalah manifestasi dari konsep demokrasi. Yang mana, segala bentuk kedaulatan ada di tangan rakyat. "Biarkan rakyat memilih dengan hati nuraninya," tegasnya. (mad)