Daerah

MTs Ma'arif Bojonegoro Asah Kemampuan Bahasa Asing Melalui Kemah

Ahad, 13 Oktober 2019 | 18:00 WIB

MTs Ma'arif Bojonegoro Asah Kemampuan Bahasa Asing Melalui Kemah

Peserta delegasi MTs Ma'arif Bojonegoro dalam kemah bahasa asing (Foto: NU Online/M Yazid)

Bojonegoro, NU Online
Selain diajar mata pelajaran bahasa, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma'arif Bojonegoro, Jawa Timur terus mengasah kemampuannya berbahasa di luar lingkungan sekolah. Salah satunya dengan mengikuti kemah bahasa asing di lapangan Pondok Bahasa Al-Ittihad Tambakromo Cepu, Jumat-Ahad (10-12/10).
 
Kepala MTs Ma'arif Bojonegoro Shodiqin menuturkan, kemah berbasis penguasaan bahasa asing diikuti peserta tingkatan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA serta dari beberapa sekolah termasuk di daerah Blora, Tuban, dan Bojonegoro.
 
"Tujuannya mengasah dan menguji kompetensi di bidang bahasa yaitu Inggris, Arab, Jepang, Prancis, Korea, dan Jerman," tuturnya.
 
Shodiqin yang juga Ketua Majelis Pembina (Mabin) TPQ An-Nahdliyah Bojonegoro itu menjelaskan, MTs Ma'arif mengirimkan 2 regu putra dan putri. Mereka  mengikuti beberapa perlombaan dalam kegiatan tersebut di antaranya lomba pidato 7 bahasa, out bond bahasa, yell-yell bahasa, dan republik bahasa.
 
"Untuk pidato bahasa arab dan inggris dinilai etika, grammar dalam pidato, intonasi, kelancaran dalam berpidato, pronounciation dan jawaban dari pertanyaan juri," jelasnya. 
 
Untuk lomba out bond bahasa lanjutnya, yakni penilaiannya kekompakan, lolos rintangan game tersebut dengan hitungan waktu serta menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat.
 
Sedangkan yell-yell yang dinilai juri termasuk kekompakan, keunikan dan bernuansa bahasa sesuai tema. Begitu halnya republik bahasa itu penilaiannya bisa menjawab pertanyaan seputar semua materi bahasa yang diberikan.
 
"MTs Ma'arif sudah membuat program sekolah berbasis bahasa kerja sama  dengan Genta Course Kampung Inggris, Pare, Kediri untuk menjadi tutor di sekolahan," ungkap Dikin.
 
Diharapkan setelah ini kemampuan siswa dalam berbahasa asing semakin meningkat, serta ditularkan pada siswa lainnya yang tidak mengikuti kemah. Sehingga keterampilan berbahasa seluruh siswa ada perkembangan dan peningkatan nantinya.
 
Kontributor: M Yazid
Editor: Abdul Muiz