Minus Informasi dan Dampingan, Potensi Jadi Korban Trafficking
NU Online · Jumat, 10 Oktober 2014 | 10:05 WIB
Waykanan, NU Online
Pengurus GP Ansor Waykanan dan International Organization for Migration (IOM) Indonesia menyayangkan lemahnya pedampingan pemerintah bagi calon tenaga kerja asal Indonesia. Pasalnya, calon tenaga kerja kebanyakan berasal dari terutama warga yang terbatas mengakses informasi.
<>
GP Ansor Waykanan melalui pelatihan anti trafficking selama Kamis-Jumat (9-10/10), mendorong tokoh masyarakat dan elemen pemuda untuk mengentaskan kejahatan perdagangan manusia.
Manajer Anti Trafficking IOM Indonesia Nurul Qoiriah menyebutkan, banyaknya tenaga kerja asal Indonesia yang bermigrasi ke pelbagai belahan dunia per tahunnya.
“Mereka yang bermigrasi ini masuk dalam kategori kelompok rentan tindak kejahatan trafficking. Mereka antara lain remaja, ibu rumah tangga, atau pemuda dan pemudiputusa sekolah serta kelompok rentan lainnya,” kata Qoriah pada pelatihan di Blambangan Umpu, Kamis (9/10). (Hasyim Asy’ari/Alhafiz K)
Terpopuler
1
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
2
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
5
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
6
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
Terkini
Lihat Semua