Daerah

MINU Al-Khuriyah Dikunjungi Tamu dari Eropa

NU Online  ·  Ahad, 17 Maret 2013 | 00:01 WIB

Kudus, NU Online
Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Al-Khuriyah 1 dan 3 Besito Gebog Kudus menerima tamu Istimewa seorang aktivis LSM dari Latvia Eropa Mrs. Sarma Brauna Sabtu (16/3) kemarin.<>

Kedatangan aktivis perempuan The Leader of NG yang didampingi sejumlah dosen STAIN Kudus itu,  disambut oleh kepala madrasah dan para dewan guru serta siswa siswi kedua madrasah NU tersebut.

Selama dua  jam, Sarma Brauna yang memakai baju dan kerudung warna ungu itu melakukan dialog dan foto bersama bersama pendidik serta anak didik MINU Al-Khuriyah. Dalam acara ini, Brauna dihibur dengan lagu-lagu daerah semacam Cublek-cublek Suweng  dan Ilir-ilir yang dinyanyikan siswa-siswi tersebut. Sang Bule itu merasa terkagum-kagum mendengar nyanyian tradisional khas Jawa ini..

Kepala MINU Al-Khuriyah 01 Sholahudin mengatakan, kedatangan Mrs Sarma Brauna merupakan kebanggaan tersendiri bagi lembaga yang dipimpinnya. Menurutnya, hal ini akan mampu sebagai motivasi para guru dalam mendidik siswa-siswi madrasah. 

“Kami sangat merespon kedatangan Mrs Brauna. Semoga ini semua akan  terjalin komunikasi dan kerjasama untuk kemajuan MINU Alkhuriyah 1 dan 3,“ujarnya dalam sambutan selamat datang.

Pada kesempatan itu, Brauna juga merasa  sangat senang dan bangga  bisa diterima penuh keramahan dan keakraban. Ia mengatakan kegiatan ini yang pertama kali bisa bertatapan dan berdialog langsung dengan anak-anak Madrasah Ibtidaiyah.

Brauna membandingkan budaya pendidikan Eropa dengan  Indonesia. Menurutnya, pelajar di Eropa timur tidak menggunakan seragam sekolah, sementara Indonesia berseragam sehingga kelihatan rapi dan setara.

“Jeleknya di sana (Eropa),  dengan tidak berseragam nampak jelas perbedaan antara yang kaya dan miskin,” kata Brauna dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan Ketua Ubinsa STAIN Kudus Muflichah.

Kepada siswa-siswi Alkhuriyah, Brauna berpesan untuk meningkatkan prestasi dan kedisiplinan seraya giat belajar. 

“Tingkatkan prestasi  supaya bisa menjadi kebanggaan negara republik indonesia. Saya siap  menyekolahkan ke luar negeri bagi yang berprestasi,” tegas Brauna.

Sementara Dosen STAIN Kisbiyanto menjelaskan Sarma Brauna datang ke kota kretek ini dalam rangka kunjungan untuk misi kemanusiaan dan pendidikan yang diemban LSM tersebut. 

“Selama lima hari Brauna di Kudus. Ia berkunjung ke perguruan tinggi STAIN Kudus, Pondok pesantren dan madrasah NU  Al-Khuriyah 1-3 Besito,” katanya kepada NU Online.

Usai dari MI NU tersebut, Brauna melihat keindahan Menara Kudus yang berada di samping Masjid Al Aqsha Kudus. Selain dalam rangka kunjungan juga untuk kepentingan penelitian dan penukaran budaya pendidikan Indonesia dan Uni Eropa.



Redaktur     : A. Khoirul Anam
Kontributor : Qomarul Adib