Trenggalek, NU Online
Kirab Kotak Infaq (Koin) Nahdlatul Ulama melewati Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (23/5). Dikirab ke 18 titik, kotak terbesar tersebut mendapat sambutan meriah dari warga.
Diawali dari Pondok Pesantren Sabilul Hidayah, Panggul, Koin NU dikirab ke beberapa madrasah, pesantren, dan sejumlah titik lain. Dan akhirnya titik akhir adalah di di Pondok Pesantren Darissulaimaniyyah, Kamulan.
Direktur Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah Nahdlatul Ulama atau LAZISNU Trenggalek, Agus Yusuful Hamdani, mengaku bersyukur karena berkesempatan menjadi bagian dari rihlah nasional Koin NU. Ia berharap, kegiatan ini menjadi momentum bangkitnya gerakan kemandirian warga NU di kawasan tersebut.
“Di Trenggalek, gerakan koin NU sebenarnya sudah dimulai sejak tiga tahun yang lalu. Dan pada tahun ini, pertumbuhannya sangat pesat,” kata Gus Yusuf, sapaan akrabnya.
"Melalui wasilah Kirab Koin NU ini, mudah-mudahan 10 ribu lebih munfiq yang sudah terdaftar bisa istiqamah dalam berinfaq, sebagai wujud khidmah kepada NU, taslim kepada nahdliyyin, dan tabarrukan kepada para muassis NU," tuturnya.
Kirab ini disambut hangat. Sedianya, Koin NU dijadwalkan melintasi 15 titik. Kemudian dijadwalkan ulang menjadi 17 titik, namun pelaksanaannya singgah di 18 titik, yang ada di 8 kecamatan di Trenggalek.
Usai kirab, LAZISNU Trenggalek akan menyelenggarakan Kirab Koin NU sendiri secara lokal. “Kirab susulan ini diadakan karena di tengah antusiasme warga NU yang besar, masih banyak daerah yang belum disinggahi,” terangnya.
"Keberkahan kirab Koin NU perlu kita manfaatkan untuk mengampanyekan kesadaran warga NU Trenggalek tentang pentingnya bersedekah," pungkas Gus Yusuf.
Dari catatan panitia, kirab Koin NU di Trenggalek terkumpul dana sebesar Rp14.810.600,00.
Koin NU melintasi Trenggalek setelah sehari sebelumnya dikirab di Pacitan. Saat berada di Pesantren Darissulaimaniyyah, diserahterimakan kepada pengurus LAZISNU Kabupaten Blitar. (Androw Dzulfikar/Ibnu Nawawi)