Daerah

Meriahkan Maulid Nabi, RMI Jember Gelar Turnamen Sepak Bola

Sab, 17 Desember 2016 | 14:02 WIB

Jember, NU Online

Berbagai cara dilakukan kaum santri untuk mengekspresikan suka cita dan rasa syukurnya dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Seperti yang dilakukan PC RMINU Jember, yaitu menggelar turnamen Liga Santri terbatas. Turnamen tersebut diikuti oleh 8 pondok pesantren, yaitu Miftahul Ulum Suren Community (MUC), Darus Sholah 1987, al-Badri FC, Raul FC, PSB Nuris, Nurul Mannan FC, Ar-Rohmah United dan FC At-Taqwa.

Babak penyisiha turnamen tersebut sudah berlangsung sejak 4 hari lalu, dan putaran final digelar kemarin (16/12 di lapangan Desa Suren, Kecamatan Ledokombo, Jember, Jawa Timur. Dalam pertarungan final tersebut, MUC berhasil menghempaskan Darus Sholah FC dengan angka tipis 2-1.

Menurut sekretaris panitia, Miftahul Arifin Hasan, turnamen tersebut bukan hanya sekadar sebagai ajang kompetisi sepak bola antarpesantren, tapi juga menjadi media silaturrahim antarsantri.

“Selain berguna untuk meningkatkan keterampilan sepak bola santri, ini juga dapat mempererat jalinan ukhuwah santri,” ucapnya.

Oleh karena itu, katanya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka dilakukan verifikasi terhadap status pemain di delapan tim tersebut. Tujuannya adalah untuk menghindari keterlibatan pemain yang bukan santri. Ra Mif, sapaan akrabnya, mengaku yakin santri juga haus olahraga, dan sepakbola adalah olahraga rakyat yang tidak butuh banyak biaya.

“Sepak bola cocok untuk santri, dan nyatanya tahun lalu juara Liga Santri Nusantara bisa unjuk gigi di tingkat internasional,” jelasnya.

Sementara itu, pengurus PC. RMI Jember, Khoirus Sholihin menegaskan pentingnya digelar turnamen liga santri secara rutin meskipun terbatas. Hal ini untuk menjaga sekaligus meningkatkan keterampilan santri dalam mengolah si kulit bundar.

“Kami akan terus mendorong digelarnya turnamen antarpesantren, liga santri  atau apapun namanya. Yang penting kegiatan turnamen tidak sampai vakum,” ucapnya. (aryudi a. razaq/abdullah alawi)