Daerah

Menyambut Ramadan Dengan Mujahadah dan Sholawat

Ahad, 24 Juli 2011 | 00:40 WIB

Demak, NU Online
Dalam menyambut datangnya bulan suci ini Camat Sayung dan Ratusan warganya  menggelar mujahadah dan sholawat  di halaman kantor kecamatan Kamis (21/7), malam. Kegiatan ini juga dirangkai dengan peringatan Hari Kemerdekaan dan maulidurrasul SAW, dengan pembicara  KH Habib Ali Zainal Abidin Bin Husein Asegaf (Jepara) serta KH Khafid Setiawan “Kiai Angling Darma”  (Priangapus Kabupaten Semarang).

Walau masih seminggu Bulan Suci Ramadlan akan tiba namun suasana bulan suci ini sudah terasa semerbak di Kota Wali Demak, spanduk ucapan selamat, toko penjual kitab, bahkan sampai penjual kembang api pun berjajar dipinggir jalan seakan puasa tengah berlangsung dan hari raya akan datang besok. <>

Camat Sayung yang juga Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ansor Demak Arif Sudaryanto mengatakan pengajian digelar menyambut bulan Ramadan, selebihnya dalam rangka Maulidul Rasul dan peringatan HUT Ke-66 RI, yang dihadiri Asisten II Setda Demak Eko Pringgolaksito, ulama, kiai dan para kades se-Kecamatan Sayung.

“Pengajian Maulidurrasul SAW dan  do’a bersama ini kami laksanakan dalam rangka menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan untuk memohon petunjuk, perlindungan dan kekuatan dari Allah SWT dengan berwashilah Pada Rasulullah SAW dan juga peringatan HUT ke 66 RI,” katanya.

Menurut KH Khafid “Angling Darma”  Islam yang bersendikan Alquran rahmatan lil ‘alamin. Perintah Illahi yang dicontohkan lewat diri Nabi selalu menebar kedamaian dan keikhlasan. Nabi tak pernah mengajarkan kekerasan melainkan ketegasan, dan tidak pernah melontarkan kata kafir musyrik dan lain sebagainya,oleh sebab itu dia meminta umat memegang teguh kalam Illahi serta sunah Rasul.

"Alquran niku kedah kito yakini,riyen menawi ngaji sering diemutke guru, qur’an kudu di sunggi ning sirah ( Alqur’an harus kita imani, Dulu ketika saya masih belajar ngaji selalu diingatkan untuk  menjunjung Alquran di atas kepala.Red). Itu artinya tingkah laku maupun perilaku kita diminta sepenuhnya  menjunjung tinggi kalam Ilahi. Insya Allah negarane makmur rakyate sejahtera yen ta padha kersa ngugemi anjurane kanjeng Nabi Muhammad SAW," tutur KH Khafid gamblang. 

Sementara itu, Habib Ali Zaenal menggugah semangat serta keyakinan umat yang mengikuti pengajian melalui syair-syair salawat yang menyentuh qolbu/perasaan. Salawat dilafalkan sebagai bentuk kecintaan terhadap pribadi Nabi yang sederhana, tak pernah membedakan sesama serta taqwa dalam ajaran Islam. 

Redaktur: Mukafi Niam
Kontributor: A.Shiddiq Sugiarto