Daerah

Mengkaji Peran PMII dalam Konteks Kepemudaan, Akademik dan Politik

NU Online  ·  Kamis, 2 Juni 2016 | 07:00 WIB

Yogyakarta, NU Online
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Diskusi Publik dan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) dengan tema Tafsir Ber-PMII dalam Konteks Kepemudaan, Akademik dan Politik. Acara tersebut dilaksanakan di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu (1/6). 

Hadir dalam ruangan tersebut H Umaruddin Masdar (Sekretaris DPW PKB DIY), Muntoha (Akademisi UII DIY), dan H Abdul Halim Muslih (Wakil Bupati Bantul) sebagai narasumber. Turut hadir juga Muhammad Sodiq sebagai ketua Majelis Pembina Cabang PMII DIY, yang sekaligus membuka acara Diskusi Publik dan Rapat Kerja Cabang PMII DIY.

Dalam sambutannya, Ahmad Riyadi (Ketua Panitia Pelaksana) menyampaikan alasan mengapa mengangkat tema tersebut adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih luas dalam ber-PMII bagi kader. “Tema tersebut dikaji dalam tiga aspek, yakni kepemudaan, akademik dan politik. Kami berharap tiga aspek tersebut benar-benar dihayati oleh seluruh kader dan gerakan kader PMII harus berlandaskan Nilai Dasar Pergerakan (NDP) dan Ahlussunnah wal Jamaah dalam aspek kepemudaan, akademik dan politik,” tegasnya dalam sambutannya yang disambut riuh tepuk tangan peserta.

Sementara Faizi Zain (Ketua PMII Cabang DIY), menyampaikan bahwa sudah seharusnya kader PMII mengisi ruang-ruang strategis dalam aspek akademik dan politik. “Kita berharap setelah acara ini, kader-kader PMII mempunyai mimpi untuk mampu mengisi ruang-ruang strategis dalam akademik dan politik. Di bidang akademik, kita mengharapkan pemikiran-pemikiran progresif dan dalam bidang politik, kita menekankan jangan sampai kader-kader berpolitik tanpa nilai yang sudah kita genggam. Dengan Nilai Dasar Pergerakan dan Ahlussunnah wal Jamaah, PMII sebagai organisasi kepemudaaan akan mempunyai ciri khas dan karakteristik baik dalam berpikir atau bertindak,” ungkapnya.

Sekitar 300 kader hadir dalam acara tersebut. Antusiasme kader dalam mengikuti acara tersebut cukup tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada narasumber dalam sesi tanya jawab atau diskusi.

Program kerja prioritas

Pasca Diskusi Publik selesai, Pengurus Cabang PMII DIY melanjutkan agenda selanjutnya, yakni Rapat Kerja Cabang. Dari sekian program kerja yang diusung oleh Badan Pengurus Harian dan Biro, Riset dan Advokasi menjadi program kerja prioritas selama satu masa kepengurusan. 

Najih, koordinator Biro Penelitian dan Pengembangan (Litbang) menekankan pentingnya riset bagi kader-kader PMII. “Di Biro Litbang, kami akan mengadakan Sekolah Riset yang tujuannya adalah untuk melatih kader-kader dalam melakukan riset. Dengan mengadakan program ini kami yakin kader-kader PMII akan mampu bersaing dengan yang lain dalam dunia riset,” tutur Najih. 

“Kami sadar bahwa PMII berada di tengah masyarakat beserta problem yang mereka hadapi. Dan sebagai kaum gerakan, sudah seharusnya PMII mampu hadir di tengah-tengah mereka. Salah satunya dengan cara advokasi,” kata Musyfik, Koordinator Biro Advokasi dan Jaringan.

Kendati demikian, bukan berarti program kerja dari masing-masing Biro tidak menarik. Biro Kaderisasi akan mengadakan Pelatihan Kader Lanjut (PKL), Biro Media dan Informasi dengan program kerjanya pengeloaan media sosial yang dimiliki PMII Cabang DIY dalam rangka mempublikasikan hasil kegiatan dalam satu masa kepengurusan, dan BPH akan mengadakan lomba MTQ di tingkat MA dan sederajatnya yang diprioritaskan bagi pesantren. (Moh. Ariyanto/Fathoni)