“Kalau anda bukan anak raja dan konglomerat, maka menulislah”, ungkap penulis Jamal Ma’mur Asmani, menyitir pernyataan ulama, ketika memberi motivasi kepenulisan pada Jum’at (4/9) kemarin. Jamal, penulis buku dan esai di berbagai media, menjadi salah satu trainer dalam agenda pelatihan jurnalistik Ramadhan bertema “Berdakwah dengan Pena” yang diselenggarakan Pengurus Anak Cabang IPNU-IPPNU Kecamatan Trangkil, Pati.
Selain Jamal, hadir pula penulis muda Munawir Aziz, serta trainer dari Paradigma Institut Kudus, Zakki Amali dan M. Abdurrohim. Keempat pembicara ini menyampaikan materi yang berbeda dalam rangkaian Pelatihan Jurnalistik Ramadhan kali ini.<>
Dalam agenda yang dihadiri puluhan peserta ini, diberikan kiat-kiat menulis, strategi komunikasi massa, pengelolaan majalah dan peta media. Hampir seluruh peserta merupakan pelajar yang punya minat jurnalistik dari beberapa sekolah dan pesantren.
Munawir Aziz membeberkan tips menulis di berbagai media massa, yang dapat menjadi alternatif ekspresi kreatif pelajar. “Pelajar itu harus berani berfikir kreatif dan konsisten menjalani proses hidup. Salah satunya, ya dengan menulis. Pelajar akan menemukan identitas pribadi, karakter dan jalan hidup dari menulis”, ungkap Munawir, penulis produktif di media massa dan telah mulai menulis beberapa buku.
Di sela menyampaikan materi jurnalistik, Munawir Aziz juga menceritakan proses kreatifnya dalam menekuni dunia tulisan. “Saya seolah ditemukan oleh bahasa dan kata-kata. Karena, bukan dari keluarga penulis dan cinta dengan buku. Namun, saya tetap berusaha berada di jalur keilmuan dan teks, beruntung akhirnya keluarga mendukung”.
Pelatihan Jurnalistik Ramadhan ini memang bertujuan untuk mengasah skill menulis peserta, yang sebagian besar sudah mengelola bulletin dan majalah di sekolah. Lewat kegiatan ini, peserta dibimbing untuk mendalami seluk beluk dunia tulisan. Di samping itu, peserta diajari cara mengelola bulletin baik itu untuk organisasi maupun di sekolah.
Pada agenda ini, peserta juga diberi trik menulis yang dapat menembus media massa. “Menulis itu pada hakikatnya merupakan kecerdasan terpendam. Jadi, harus terus diasah secara tekun. Menulis konsisten setiap hari dapat menjadi latihan bagus bagi penulis pemula,” terang Munawir.
M. Badrus, salah satu peserta, menyebutkan bahwa dirinya tertarik dengan jurnalistik karena melihat pentingnya informasi bagi kehidupan dewasa ini. “Saya senangnya menonton berita di televisi dan membaca koran, dari kebiasaan itu menjadi tertarik dengan jurnalistik,” katanya.
Peserta lain, Nur Astiah mengungkapkan bahwa dirinya sangat dengan kegiatan tulis-menulis. “Saya antusias mengikuti kegiatan ini, karena memang kepingin menulis bagus, meski belum bisa. Makanya, saya punya harapan dari kegiatan ini,” terangnya.
Sebagai bagian dari program organisasi, kegiatan pelatihan ini memang telah dirancang jauh-jauh hari. Menurut Ketua PAC IPPNU Trangkil, Umi Lathifah mengatakan pelatihan ini menjadi program Ramadhan karena permintaan dari anggota dan pelajar.
“Kami memang mengagendakan pelatihan ini untuk mengisi waktu di Ramadhan agar terus menjadi pelajar kreatif lewat tulisan dan organisasi. Saya berharap kegiatan ini membawa dampak positif bagi masa depan pelajar. Skill menulis akan menunjang kegiatan akademik di sekolah,” ungkap Umi.
Pelatihan ini dilaksanakan sehari penuh dan ditutup dengan buka bersama antar peserta. Suasana kekeluargaan yang akrab menghiasi kegiatan ini. (mon)
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua