Daerah

Meneladani Rasulullah melalui Maulid

Kam, 16 Februari 2012 | 01:01 WIB

Sumenep, NU Online
Memperingati maulid yang biasa diiringi dengan pembacaan sholawat kepada Rasulullah bukan karena Nabi Muhammad SAW butuh pujian umatnya, tanpa dipujipun keagungan Rasulullah tak akan pernah terkurangi. Peringatan maulid menjadi penting karena umatnya yang butuh syafaat Rasulullah.

Hal itu mengemuka pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Pengurus Muslimat Anak Cabang (Ancab) Bluto, di Aula MWC NU Bluto, Aengdake Bluto Sumenep.
<>
Ny Hj. Naimah dalam ceramahnya memaparkan, manfaat dari perayaan maulid Nabi Muhammad adalah mendoakan nenek moyang yang telah meninggal dunia. Dengan doa yang dipanjatkan, keluarga yang telah meninggal diharapkan mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah.

Peringatan maulid Nabi, menurutnya, tak hanya dilakukan umat manusia. Hewan yang tidak punya akal seperti buraq juga mengagungkan Rasulullah. Buktinya, ia selalu menangis, tidak bisa makan dan minum ketika nama Nabi Muhammad disebut.

Demikian juga disampaikan Wahasah Alif. Wahasah dalam sambutannya saat mewakili pengurus Fatayat mengatakan, Allah dan para malaikatnya juga bershalawat kepada Rasulullah. "Lantas kenapa kita tidak?" tanyanya dihadapan sekitar 200 peserta.

Perayaan peringatan maulid Nabi yang biasa dilakukan pada bulan Rabiul Awal sejatinya untuk menyegarkan kembali kecintaan kepada Rasulullah. "Jika sudah luntur, momen maulid saat untuk menyegarkan kembali," kata Ny. Hj. Naimah.

Kecintaan yang terus terpupuk diharapkan bisa melestarikan jejak langkah Rasulullah. Salah satu sifat Nabi Muhammad wara'.

Ciri-ciri orang wara' menurut penceramah yang selalu mengudara di radio tersebut ada sepuluh; 1. Menjahui ghibah, 2. Menggunakan harta dengan baik dan benar, 3. Menjahui perkara haram, 4. Tidak menghina orang lain, 5. Menjahui buruk sangka, 6. Jujur, 7. Menjaga sholat, 8. Menggunakan waktu sebaik mungkin, 9. Mengikuti sunnah rasul, 10. Tidak sombong.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: M Kamil Akhyari