Daerah

Melihat Relawan NU Peduli di Atas Bukit Lombok Timur

NU Online  ·  Ahad, 9 September 2018 | 16:59 WIB

Melihat Relawan NU Peduli di Atas Bukit Lombok Timur

relawan NU Peduli angkut barang dengan cara dipanggul

Lombok Timur, NU Online
Ahad 9 September 2018 rombongan Tim Relawan NU Peduli berpencar setiap hari sebagaimana biasanya. Ada yang ke Lombok Timur, ada yang ke Lombok Utara dan juga Lombok Tengah bagian Utara serta Lombok barat bagian Utara yang merupakan pusat warga korban gempa.

Kali ini, NU Online mengikuti rombongan Tim NU Peduli yang siap kerjakan Rumah Hunian Sementara (Huntara) di Dasan Erot Dusun jurang Koak Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba Lombok Timur yang terletak di atas bukit pegunungan.

Waktu tempuh dari Kota Mataram sekitar 2 jam dengan jarak 67 KM ini memiliki kesan perjuangan yang luar biasa, yang mana lokasi yang dituju memiliki jalan seadaanya saja serta begitu tinggi dan lenggak lenggoknya tanjakan membuat relawan mendorong mobil yang membawa rombongan serta logistik dan terpal untuk bisa sampai tujuan.

Tak hanya itu, mobil Baru Avanza Veloz keluaran 2017 tersebut pun mati sekitar tiga kali dalam menempuh tanjakan yang kurang lebih 1.5 KM tersebut.

Koordinator Rombongan Raden Bambang Dwi Minardi menyebutkan itu semua demi misi kemanusiaan.  Dia buka baru kali pertama mendatangi lokasi tersebut. Pria yang pernah aktif di PMII ini menyebut dirinya bersama rombongannya hadirannya dalam rangka membantu warga untuk membuat Huntara membawa terpal, tali rafia dan kebutuhan lainnya.

"Semoga warga bisa nyaman untuk sementara waktu sambil menunggu waktu yang tepat untuk membangun rumah permanen," ujar Bambang yang juga ASN/PNS di Dinas Pemuda dan Olahraga Lombok timur ini.

Ahad (09/09) siang saat relawan sedang berkerja juga kembali di goyang oleh Gempa dengan kekuatan 4.8 SR. Namun tak tampak ketakutan dari wajah warga setempat karena kalau di sekitaran 5 SR rupanya sudah di anggap biasa mengingat telah sebulan lebih Lombok NTB di guncang gempa.

"Kalau masih sekitaran 5 di sini terasa biasa," kata Nurudin tokoh warga setempat.

Dia juga berterimakasih dan merasa terbantu atas partisipasi masyarakat dan relawan dari NU Peduli. Di samping itu, Nurudin juga mengajak  NU Online melihat rumah warga sisa sisa gempa yang telah rata dengan tanah. 

"Ini rumah yang bertembok rata-rata hasil kerja di Malasyia baru bisa begini, itupun dengan mereka selama 2 tahun minimal baru bisa buat," urainya dengan nada pilu.

Sementara warganya adalah petani semua dan sisanya memilih menjadi TKI.  Jumlah KK di lingkungan pegunungan tersebut adalah 45 KK dengan jumlah sekitar 200 jiwa. (Hadi/Muiz)