Daerah

Melalui Sanlat, GP Ansor Ajak Pelajar NU Way Kanan Berjihad

NU Online  ·  Ahad, 17 Januari 2016 | 14:08 WIB

Way Kanan, NU Online
Pesantren Kilat (Sanlat) atau Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) merupakan jihad yang dilakukan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ikhtiar kuat untuk melanjutkan pendidikan juga terbilang jihad di jalan Allah.

Demikian disampaikan Ketua GP Ansor Way Kanan Lampung Gatot Arifianto di Blambangan Umpu, Ahad (17/1).

Jihad menurut syariat Islam adalah berjuang dengan sungguh-sungguh, berdakwah segaris perjuangan Rasul SAW, memberikan pengajaran kepada umat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi dengan damai dan saling mengasihi. Islam juga melarang pemaksaan dan kekerasan dalam berjihad.

"Pendidikan, kepemimpinan dan keberagamaan yang ramah merupakan tiga garis besar disampaikan dalam Sanlat BPUN. NU hingga hari ini tidak memicingkan mata untuk kemaslahatan bangsa. Apakah mendorong generasi bangsa tidak mampu untuk berpendidikan lebih tinggi bukan suatu jihad? Apakah menghargai perbedaan bukan hal yang diajarkan Nabi Muhammad SAW? Apakah mengajak orang berubah lebih baik, lebih mumpuni bukan jihad?" ujar Gatot lagi.

Sanlat BPUN di Way Kanan dihelat pertama kali pada tahun 2015. Pemilik gelar adat Lampung Ratu Ulangan itu menuturkan, awalnya ada kegamangan mengingat program tersebut ditawarkan Yayasan Mata Air sekitar April 2015. Dibandingkan dengan GP Ansor atau badan otonom NU lain di Indonesia yang sudah menjalankan program ini, tentu tengat waktu untuk GP Ansor Way Kanan sangat terbatas. Belum ada pemahaman juga pengalaman hingga menyangkut bagaimana pendanaannya.

"Namun harus dicoba. Alhamdulillah ada jalan serta hasil positif. Lima dari empat belas peserta lolos Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN. Itulah jihad, GP Ansor didukung sejumlah pihak telah mengajak para peserta Sanlat BPUN untuk berjihad demi masa depan mereka. Apakah jika para alumni menjadi pribadi yang baik, menjadi orang-orang yang sejahtera bukan suatu jihad demi bangsa?" ujarnya.

Alumni Susbanpim PP GP Ansor itu menegaskan, Sanlat BPUN ialah jihad kreatif, jihad humanis, jihad yang damai, jihad yang berorientasi pada perubahan untuk perbaikan.

"Itulah jihad yang layak dilakukan, kalau teror, menebar ketakutan bahkan membunuh, itu bukan jihad, tapi jahat," tegasnya lagi.

Mata Air didirikan kyai, budayawan Gus Mus bersama sejumlah kyai, intelektual dan professional seperti Al Habib Luthfi bin Yahya, Dr. KH. As'ad Said Ali, KH Masdar F. Mas'udi, KH Muadz Thohir, KH Thantowi Jauhari Musaddad dan (Alm) KH. Masykur Maskub. Salah satu misi program Sanlat BPUN adalah membekali calon mahasiswa dengan nilai dan karakter kebangsaan, keberagaman yang inklusif, dan nilai-nilai kepemimpinan, sehingga ketika masuk PTN tidak terseret arus gerakan radikal atau ekstremis.

Sanlat BPUN 2016 di Way Kanan, akan digelar di Gedung PCNU, jalan lintas Sumatera, Kampung Tiuh Balak I Kecamatan Baradatu. Untuk dapat mengikuti program tersebut, ada beberapa syarat harus dipenuhi calon peserta, yaitu siswa baru lulus SMA/MA/SMK, lulus tes seleksi diadakan oleh panitia dan benar-benar memunyai keinginan untuk melanjutkan kuliah, menyerahkan foto kopi rapor kelas 10, 11 dan 12 lalu dikirimkan ke sekretariat pendaftaran jalan Jenderal Sudirman km 1 nomor 83, Kelurahan dan Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan paling lambat 31 Januari 2016. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi panitia pada nomor 085382008080.

"GP Ansor Way Kanan mengajak generasi muda muslim di bumi Ramik Ragom ini untuk berjihad demi masa depan mereka melalui Sanlat BPUN," pungkas Gatot. (Disisi Saidi Fatah/Alhafiz K)