Daerah

Maulid Nabi Merupakan Syiar Islam

Sab, 11 Januari 2014 | 10:41 WIB

Probolinggo, NU Online
Orang yang membelanjakan hartanya sebanyak 1 dirham untuk keperluan Maulid Nabi Muhammad SAW, maka pahalanya sama dengan gunung emas. Maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan salah satu syiar agama Islam.<>

Demikian disampaikan oleh Habib Ali bin Abdullah Al Jufri dari Kraksaan ketika memberikan ceramah agama dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pertemuan alumni Pesantren Mambaul Ulum Desa Sukodadi Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jum’at (10/1) malam.

Menurut Habib Ali, para pecinta Nabi Muhammad SAW besok pada waktu di padang Mahsyar akan digiring bersama rombongan Nabi Muhammad SAW dan dimasukkan ke dalam surga Allah yang penuh dengan kenikmatan. “Peduli dengan Maulid Nabi Muhammad SAW besok jaminannya adalah syafa’at dari beliau,” jelasnya.

Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Pesantren Mambaul Ulum ini dihadiri oleh kurang lebih 3000 orang mulai dari alumni Mambaul Ulum dan masyarakat sekitar pesantren. Mereka berbaur menjadi satu untuk mengikuti jalannya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus membaca sholawat nabi diiringi hadrah Al Banjari santri Mambaul Ulum.

Ketua Pusat Alumni Pesantren Mambaul Ulum Ustadz Moh. Zayadi meminta agar alumni senantiasa memiliki pesantren sehingga nantinya selalu merasa rindu dengan uswah amaliyah para masyayeh pesantren. “Jangan pernah melupakan pesantren. Sebab pesantren ini merupakan cikal bakal berdirinya NU,” terangnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Pengasuh Pesantren Mambaul Ulum KH. Didik Humaidi. Dirinya berharap kepada seluruh alumni dengan syafa’at Nabi Muhammad SAW nantinya ilmu yang diperoleh menjadi ilmu yang barokah. “Teruskanlah tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini sambil mengamalkan ilmu yang didapat selama nyantri di pesantren di lingkungannya masing-masing,” harapnya.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pertemuan alumni Pesantren Mambaul Ulum ini dihadiri oleh seluruh keluarga besar Pesantren Mambaul Ulum, jajaran pengurus MWCNU Kecamatan Paiton serta tokoh agama dan tokoh masyarakat sekitar pesantren. (Syamsul Akbar/Anam)