Daerah

Maulid di Gaji, Pelajar Santuni Yatim

Sen, 25 Desember 2017 | 13:30 WIB

Demak, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Ranting Desa Gaji, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak memeberikan santunan anak yatim di Pondok Pesantren Badrud Duja, Ahad (24/12). Kegiatan tersebut digelar seagai bagian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Acara dirangkai pengajian umum bekerjasama dengan Komunitas Omah Harapan Demak (KOHD) ini bertajuk Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW; Menyayangi Anak Yatim.

Ratusan orang menghadiri acara, yakni dari unsur Fatayat, Muslimat, MWCNU Guntur, PAC Guntur dan masyarakat setempat.

Fajar, Ketua IPNU Ranting Gaji mengatakan pentingnya memperingati Maulid Nabi Muhammad adalah untuk mengambil hikmah dari perjalanan Nabi Muhammad SAW.

"Salah satu akhlak beliau yang mulia adalah kecintaan terhadap anak yatim yang luar biasa. Sehingga beliau ingin bersama orang yang menjaga anak yatim di surga nanti seperti kebersamaan antara jari tengah dan jari telunjuk," papar Fajar.

“Maka dari itu, kita selenggarakan momen ini untuk menyayangi anak yatim dan untuk tetap menjaga tradisi baik nabi muhammad,” lanjutnya.

Hadir dalam acara itu KH Ahmad Rofiq dari MWCNU Guntur. Ia mengapresiasi IPNU/IPPNU Gaji yang baru saja dihidupkan kembali, namun mampu menyelenggarakan acara besar.

"Fatayat dan Muslimat perlu dihidupkan kembali baik secara struktural maupun  kegiatan kultural agar sebagai warga Nahdliyin bisa meneruskan perjuangan Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari," kata Kiai Rofiq.

Menurutnya dari yang muda sampai yang tua harus bisa sengkuyung (membangun) bersama dan menghidupkan NU.

KH Miftahul Haris, menyampaikan Nabi Muhammad adalah manusia pilihan yang mempunyai kasih sayang yang tidak bisa tertandingi.

“Kita jangan hanya berhenti memberikan santunan yang tidak seberapa itu. Tetapi, harus bisa memberikan kasih sayang yang lebih dari peduli terhadap anak yatim. Nabi Muhammad telah mencontohkan dengan mengangkat anak yatim sebagai anaknya,” pungkasnya.  (Faizy Mahmoed Haly/Kendi Setiawan)