Daerah

Masyarakat “Ontrog” Pasar Rakyat NU Bogor

NU Online  ·  Senin, 10 Juni 2013 | 07:24 WIB

Bogor, NU Online
Kebutuhan sembako murah bagi masyarakat adalah hal yang dinantikan, tak heran hari pertama pembukaan Pasar Rakyat NU yang diselenggarakan oleh PBNU kerjasama dengan PCNU Kabupaten Bogor diserbu masyarakat, ribuan mayarakat sekitar kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor mengontrog Lapangan Siaga Bojonggede.
<>
Maman, salah satu masyarakat Bojonggede mengatakan bahwa hal seperti inilah yang dinantikan masyarakat kecil seperti dia.

“Ini wujud nyata bahwa keberadaan NU dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” katanya di salah satu stan.

Herno Wibowo, yang juga pengurus MWC NU Gunung Putri mengatakan, “Saya mewakili Nahdliyin MWC NU Gunung Putri menjajakan makanan tradisional khas Bogor yaitu Toge Goreng, dan makanan ini laris manis diserbu pengunjung,” tegas Herno.

KH Romdon, Ketua PCNU mengatakan bahwa pasar rakyat ini merupan bentuk kepedulian NU terhadap Masyarakat, maka ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan momen ini.

Acara dibuka oleh H Nasirul Falah, wakil bendahara PBNU. Dalam sambutannya Falah mengatakan, selain Pasar Rakyat ini, ada misi syiarnya berupa ceramah agama dan music islami dan kesenian tradisional setempat.

Marching band dari Yayasan Tansyiyatul Muta’allimin ikut meramaikan pada acara pembukaan, sementara Banom dan Lembaga dibawah PCNU Kabupaten Bogor ikut berpartisipasi membuka stan yang berisi produk produk lokal. Kemeriahan acara terlihat dari ramainya pengunjung ditambah dengan bendera NU yang berderet sepanjang jalan menuju lokasi, yaitu dari kompleks Pemda Cibinong sampai lapangan siaga Bojonggede.

Saat ditemui NU Online, salah satu pengunjung, ibu Mimin Mintarsih memberikan masukan, bahwa sembako yang dijual kurang variatif, harusnya tidak hanya beras dan minyak goreng saja, tapi ada juga sembako lain misalnya gula, terigu, dan lainnya, dan kuantitasnya juga harus ditambah, tidak sekedar 1 liter beras dan 1 mie instan.

Sementara itu salah satu mahasiswa dari PMII yang hadir, Sukron mengatakan, “Hendaknya untuk hiburan lain kali bisa mangakomodir keinginan kawula muda, jangan hanya musik yang berbahasa Arab saja, tapi pop yang islami masih banyak yang bisa menarik pengunjung anak muda, begitu juga dengan penjualan kartu CDMA perdananya, jangan hanya jual nomor saja, tapi plus pulsanya sudah termasuk,” tegasnya.

Waspada MK, ketua Panitia Lokal mengatakan menerima masukan-masukan itu dengan tangan terbuka, ”Kami mewakili panitia lokal menerima baik kritik dan saran dari pihak manapun, yang jelas panitia berusaha semaksimal mungkin agar acara ini dapat terselenggara dengan sukses.”

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Akhsan Ustadhi