Daerah

Mas'ud Said Gantikan Anas di ISNU Jatim

NU Online  ·  Ahad, 22 Juli 2018 | 02:00 WIB

Mas'ud Said Gantikan Anas di ISNU Jatim

Ketua ISNU Jatim, Mas'ud Said (dua dari kiri)

Surabaya, NU Online
Mas'ud Said mantan Stafsus Menteri Sosial itu terpilih lewat Konferensi Wilayah Luar Biasa (Konferwillub) terpilih sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana NU Jawa Timur menggantikan Azwar Anas yang digelar di Gedung Serbaguna Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, Surabaya, Sabtu (21/7), kemarin.

Dalam voting tertutup tahap pencalonan yang diikuti 38 pimpinan cabang (PC) dan satu perwakilan pimpinan wilayah (PW), Mas'ud meraih 24 dukungan suara. Sedangkan 14 suara lainnya, masing-masing diraih Ivan (4), Hamid Nawawi (3), Mahmud Mustain (1), Firmansyah Ali (2), Mas’ud Adnan (1), Fathoni (1), dan Mas’ud (2).

Sesuai ketentuan pasal 2 hurub b tata tertib (tatib) pemilihan, bakal calon yang mendapat minimal 10 suara dinyatakan sah sebagai calon.Selanjutnya, sesuai pasal 11 ayat 2 huruf c, calon terpilih diminta kesediaannya menjadi ketua ISNU Jatim sekaligus menyampaikan visi-misi di hadapan peserta Konferwillub.

Pimpinan sidang kemudian mengundang Mas'ud untuk diminta kesediaanya. Sejurus kemudian, dengan diiringi lantunan shalawat nabi dan sambutan antusias dari peserta, profesor kelahiran Sidoarjo tersebut memasuki ruangan dan langsung menunju mimbar.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, melihat dukungan dan aspirasi serta keinginan kuat untuk maju dan memajukan ISNU bersama cabang-cabang di seluruh Jatim, saya bersedia mengemban amanat ini," katanya.

Dalam penyampaian visi-misinya, Mas'ud menegaskan ISNU Jatim dan pusat memiliki potensi yang kuat di berbagai bidang. Potensi ini bisa terwujud kalau semuanya bersatu dan betul-betul dikuatkan dengan program.

"Visi saya menjadikan ISNU sebagai organisasi yang kuat, untuk mendukung NU bermartabat menuju Jatim yang sejahtera," katanya disambut aplaus peserta.

Visi ini, lanjutnya, akan ditopang tujuh misi untuk penguatan. Di antaranya penguatan organisasi dan keanggotaan, agar keorganisasian bisa menjadi bagian integral dari perjuangan visi.

"Berikutnya networking, lalu menghidupkan kelembagaan dan keanggotaan ISNU di daerah, serta terciptanya organisasi yang mendorong tumbuhnya generasi terbaik," paparnya.

Ketua Umum PP ISNU, Ali Masykur Musa berharap agar Mas'ud Said mengajak kader NU yang potensial untuk ber-ISNU ria.  "Begitu pula dengan sekitar 18 cabang yang akan segera Konfercab, ajaklah tokoh dan kader potensial yang ada di cabang untuk ber-ISNU ria," katanya.

Ali Masykur juga yakin, negara pada saatnya akan membuktikan siapa sesungguhnya kader tulen yang memiliki kualitas kebangsaan, siapa anak bangsa yang memiliki kapabilitas yang tinggi.

Problemnya cuma satu, yakni akses dan networking. Kalau dua hal itu, dalam konteks ekonomi, politik, teknokrasi, birokrasi dan kebangsaan dibuka oleh semua tingkatan, maka publik akan mengetahui kalau kualitas kader NU tidak perlu diragukan.

"Kita mimpi 2019 adalah kotak yang akan dibuka, sehingga muncullah kader NU, kader ISNU, yang akan menempati di semua tingkatan. Itu semua akan kita persiapkan dengan matang, dan pada saatnya NU adalah Indonesia dan Indonesia adalah NU," pungkasnya.

Sosok Mas’ud Said bukan orang baru di kalangan ISNU Jatim. Lelaki kelahiran Sidoarjo, 8 Maret 1964 itu, dinilai paling pas mengemudikan ISNU Jatim. 

Doktor Bidang Ilmu Pemerintahan dari The Flinders University – Australia, di samping memiliki jaringan yang luas, juga memiliki konsistensi penguatan ideologi Aswaja dalam praktek ubudiyah ahlussunnah wal jamaah an-Nadliyah. (Imam Kusnin Ahmad/Muiz)