Banyuwangi, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F. Masāudi berpendapat, masjid adalah tempat pembelajaran dan pembinaan umat. Juga tempat melebur ke-ana-an (ke-aku-an) dalam ke-nahnu-an (ke-kita-an).
<>
āDengan nahnu, kita akan kuat!ā katanya saat membuka Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) para Imam, khotib, taāmir masjid Pengurus Cabang LTMNU Kabupaten Banyuwangi, bertempat di aula Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Ibrahimy, Ahad, (24/2). Ā
Ia kemudian mengutip salah satu bait Al-fiyah ibn Malik, Lirof'i wa nasbi wajarina shalah, Kaārif bina fainnana nilnal minah. Nahnu itu ketika disuruh rafaā, nasab, dan jar, tetap kuat. Ā
āNU rapuh, karana kenahnuannya masih labil dan membentuk kenahnuan sendiri,ā tambahnya. Ā
Kiai kelahiran Purwokerto 1954 juga mengatakan, di masjid pula, umat belajar mengikuti aturan main dalam jamaah (organisasi).
Siapapun imam, makmum harus mengikuti, ruku, sujudnya imam. Bahkan jika imam itu jabatannya lebih rendah dari makmum. āTidak ada kekuatan, tanpa berjamaah,ā tambahnya.
Rapimda bertema āWujudkan masjid sebagaiĀ pusat pemberdayaan umatā tersebut, difasilitasi PP LTMNU dan PT Sinde Budi Sentosa.
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua