Daerah

Manusia Mulia Karena Ilmu, Bukan Lantaran Fisik

NU Online  ·  Rabu, 4 Juli 2018 | 23:30 WIB

Sumenep, NU Online
Tidak sedikit manusia mendewakan fisik yang kekar dan menawan. Mereka bahkan terkadang menuhankannya, menjadikan fisik kuat sebagai tujuan hidup.

"Padahal, kekuatan fisik tidak lantas menjadikan kita mulia. Ilmu lah yang membuat kita mulia di dunia maupun di akhirat," terang KH Abdul Basid Mansur. Hal tersebut disampaikannya saat menjadi penceramah pada pengajian umum di Pasantren Al-Anwar, Kedu Barat, Ganding, Sumenep, Jawa Timur, Rabu (4/7) malam.

Kiai Basid tidak menyalahkan mereka yang merawat fisiknya menjadi kuat, cantik, tampan, dan menawan. Sehingga darinya bisa menjadi sumber penghasilan.

"Menjadi binaragawan dan artis terkenal, misalnya, memang dapat menjadikan rezeki lancar. Namun, itu sifatnya sebentar. Itu sifatnya hanya manusiawi. Nanti kalau sudah dimakan usia, semuanya kemudian sirna," tegas alumnus Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk Sumenep itu.

Magister teologi Islam yang Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Pamekasan tersebut menukil pernyataan Imam al-Ghazali bahwa manusia bisa mulia di antaranya sebab dengan ilmu. “Bukan semata-mata dengan kekuatan fisik dan badan yang besar," tegasnya.

Sebagai jalan tengah, Kiai Basid mempersilahkan siapa pun untuk menjaga kekuatan fisik dan kemenawanan wajah. Terpenting, tidak sampai mengenyampingkan ilmu.

"Fisik kuat dan berilmu, ini tentu sangat bagus," tukasnya. (Hairul Anam/Ibnu Nawawi)