Daerah

Mantan Kepala Desa di Kalimantan Timur Ini Ikut Banser

Ahad, 12 November 2017 | 20:17 WIB

Paser, NU Online
Usianya 53 tahun, tapi laki-laki gundul itu masih sanggup merayap, melintasi sungai, melompati api  hingga melewati bara api pada Diklat Terpadu Dasar (DTD) V GP Ansor Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim).

"Dapat informasi DTD dari anak saya yang sudah Banser lebih dulu, Mahmud Zaini Muslim," ujar Gatot Mangun Kusumo, di Paser, Ahad (12/11).

Lahir di Waru, Paser, 1964. Ia mantan Kepala Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), daerah tempat tinggalnya.

"Saya masuk Banser untuk memperdalam keorganisasian dan memperkuat silaturahim," kata dia lagi.

Gatot menilai, DTD Ansor Paser positif. Dari segi sosial hingga budaya disampaikan.

"Saya juga yakin akan mendapat bekal lahir batin dengan mengikuti DTD," kata dia lagi.

Selepas mengikuti DTD 9-12 November, Gatot bertekad melakukan pembinaan terhadap masyarakat serta aktifnya kembali Ansor dan Banser dengan eksistensinya.

Gatot juga mengaku senang dengan materi diberikan, tantangan dan rintangan seru dan mudah diingat diberikan sejumlah instruktur.

"Ini tentu tidak kami lupakan karena sangat berkesan. Insyaallah saya siap menyumbangkan bantuan moral dan moril jika ada kegiatan Ansor dan Banser mendatang," paparnya.

PC GP Ansor Paser, Kalimantan Timur menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD) V di Suliliran Baru, Pasir Belengkong, Paser, Kalimantan Timur. Diikuti 161 peserta. 138 laki-laki, 23 perempuan.

Hadir dalam kegiatan itu Asinfokom Satkornas Banser Gatot Arifianto, Ketua PW Ansor Kaltim, M Fajri Al Farobi, Kasatkorwil Murjani, Kasat Provost Herryansyah, Ketua Majelis Dizkir dan Sholawat Rijalul Ansor Kaltim Gus Ahmad Mudaris mendampingi Ketua Ansor Paser Ahmad Syafi'i Badar, Sekretaris Agus Mulyono, dan Kasatkorcab Aba Rouf.

Hadir juga Ketua Ansor PPU Roni Setiawan dan Sekretaris Muhammad Syapari, Ketua NU Paser KH Khoirul dan Ketua PCNU PPU KH Syamsul Hadi Yusup hingga rangkaian kegiatan berakhir. (Erli Badra/Abdullah Alawi)