Daerah

Malas, Virus Merusak Dunia dan Akhirat

NU Online  ·  Ahad, 17 April 2016 | 17:01 WIB

Malas, Virus Merusak Dunia dan Akhirat

Pengajian di Brebes

Brebes, NU Online
Virus malas yang menjangkiti setiap manusia merupakan biang penyakit yang sangat berbahaya dan merusak kehidupan dunia akhirat. Kemalasan akan menggerogoti kesuksesan dan kemuliaan hidup seseorang. Untuk itu, virus malas harus diberantas dengan kobaran api semangat man jadda wajada (Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil).

Demikian disampaikan KH Muhammad Ali Shodiqin yang biasa disapa Gus Ali Gondrong saat mengisi pengajian silaturahmi Bupati Brebes dan masyarakat di Islamic Center Brebes, Jumat (15/4) malam.

Gus Ali Gondrong mengatakan, melawan virus malas harus dengan api semangat seperti gunung berapi yang menyala-nyala. Adanya api semangat tidak akan tumbuh rumput keraguan. Satukan niat dan tekad untuk meraih mimpi, namun syaratnya harus jujur. Karena segala sesuatunya Allah SWT yang mengatur.

“Bukan kesulitan yang membuat takut, tapi ketakutan yang membuat kamu sulit. Jangan katakan ada kesulitan yang besar, karena ada yang lebih besar yakni Allah SWT. Allah yang menolong kita,” ungkapnya bersemangat.

Pengasuh Pesantren Roudotun Ni’mah Semarang ini menjelaskan, barangkali di mata manusia antara kaya dan miskin, berkedudukan maupun rakyat biasa, bisa terlihat perbedaannya. Namun nilai kebaikan dan pungkasannya su’ul khotimah atau husnul khatimah tidak bisa diketahui karena menjadi rahasia Allah SWT.

“Yang penting kita ikhtiar, masalah hasil kita serahkan pada Yang Maha Kuasa,” pesannya.

Gus Ali menyelingi ceramahnya dengan nyanyian. Sosoknya begitu digandrungi oleh anak-anak muda yang sebagian mereka merupakan anak-anak jalanan, anak-anak ‘nakal’, dan bahkan preman.

Santri-santri beliau juga bukan anak-anak biasa yang lahir dari keluarga biasa, tapi merupakan anak-anak ‘luar biasa’. Sebab mereka merupakan orang-orang yang bisa keluar dari jeratan pergaulan hitam yang menyelimutinya.

Sebagian santri-santri beliau adalah preman, berandalan, mantan penjudi, mantan peminum minuman keras, bahkan sampai ada juga yang mantan PSK. Semuanya mendapat hidayah dari Allah SWT hingga saat ini bisa mengenyam pendidikan di Pesantren Roudlotun Ni’mah. (Wasdiun/Alhafiz K)