Daerah

Majalah Bangkit PWNU DIY Didorong Lakukan Publikasi Digital

Senin, 20 Maret 2017 | 06:00 WIB

Yogyakarta, NU Online
Wakil Rais Syuriyah PWNU DIY, KH Hilmy Muhammad menyampaikan harapannya, Majalah Bangkit memiliki edisi digital yang nanti bisa disebarluaskan dengan mudah ke seluruh dunia. 

“Karena memang saat ini zamannya teknologi. Nah, untuk menuju ke sana, perlu adanya perbaikan dari sisi konten majalah agar lebih berbobot,”  ujar Gus Hilmy dalam “Seminar Nasional, Reuni Eksponen Majalah Bangkit dan Penjaringan Program LTN PWNU DIY 2017-2022, Jumat (17/3) lalu. 

Acara yang berlangsung di Aula Kampus UNU Jogja, Jl. Lowanu, 47 Sorosutan Umbulharjo tersebut mengambil tema, “Media NU Menjawab Tantangan Masa Depan.” Ada tiga pembicara yang dihadirkan dalam acara itu, yakni Wakil Rais Syuriah PWNU DIY KH Hilmy Muhammad, Arif Maftuhin dari Jurnal Internasional Al-Jamiah dan Husen Asyhari pakar IT. 

Sebelum acara seminar dimulai, dilakukan prosesi potong tumpeng yang dilakukan oleh Rais Syuriah PWNU DIY, Kiai Mas’ud Masduqi. “Semoga di umurnya yang ke-38, Bangkit semakin berkembang,” ucap Kiai Mas’ud saat menyerahkan potongan tumpeng kepada Pimpinan Umum Majalah Bangkit, Lutfi Hamid. 

Gus Hilmy melanjutkan pada kesempatan tersebut agar Majalah Bangkit tidak segan-segan menghubungi dewan redaksi. 

“Jangan segan-segan menghubungi para dewan redaksi yang terdiri dari para kiai untuk meminta saran dan masukan. Dan terkait tulisan, saya siap mendorong para kiai untuk aktif menulis di Majalah Bangkit. Sejalan dengan itu, Majalah Bangkit saya harapkan menyediakan space untuk para menulis dari luar,” tegasnya. 

Gus Hilmy yang merupakan cucu pendiri Majalah Bangkit KH. Ali Maksum memberikan apresiasi positif terhadap Majalah Bangkit yang sudah terbit selama lima tahun dan dilakukan secara kontinu. 

Arif sebagai pembicara kedua berpesan kepada Majalah Bangkit agar memetakan audience pembaca Bangkit.

“Ini penting karena nantinya konten Majalah Bangkit bisa menyesuaikan dengan audience pembaca,” jelasnya. 

Sebagai pakar IT, Husen membeberkan fakta bahwa media-media kaum radikal di dunia maya semakin mengkhawatirkan. 

“Media mereka rata-rata unggul di dunia maya. Nah, ini jadi tantangan besar buat Bangkit ke depan, agar mampu menyaingi media mereka di dunia maya,” katanya. 

Saat ini, lanjut Husen, kita masih berbangga hati, karena NU memiliki portal NU Online yang semakin hari perkembangannya semakin bagus.

“Saya pantau, perkembangan NU Online dalam satu tahun belakangan sangat pesat. Bangkit, ke depan juga harus mampu seperti itu. Mengimbangi propaganda kaum radikal di dunia maya,” tandasnya. 

Acara seminar yang dihadiri oleh puluhan peserta dari Banom NU se-DIY dan eksponen Majalah Bangkit periode dulu tersebut selesai pada pukul 16.30. Setelah itu dilanjutkan dengan rapat internal Majalah Bangkit hingga malam. (Nur Rokhim/Fathoni)