Mendung menggelayuti langit Jogja saat acara Saresehan Sastrawan Perempuan resmi dibuka, Ahad (17/3). Acara yang diselenggarakan atas hasil kerja sama antara PW Fatayat NU, Gadjah Wong Cinema, dan LKiS ini berlangsung di Pendopo Yayasan LKiS, Jl. Pura No 203 Sorowajan, Yogyakarta.<>
“Tujuan kami mengadakan acara ini ya agar menumbuhkan kesadaran kesetaraan gender,” ungkap Panitia penyelenggara.
“Selain itu juga untuk mengeksplorasi karya-karya sastra yang dihasilkan oleh sastrawan perempuan. salah satu,” tambahnya.
Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB tersebut menghadirkan tiga narasumber sekaligus, yakni Abidah El-Khalieqy, cerpenis asal Pati, Ulfatin ch, dan perwakilan dari komunitas mata pena, Isma Kazee.
Dalam acara tersebut, Abidah El-Khalieqy menyatakan bahwa ada kesamaan tema dengan novel perempuan berkalung surban yang pernah ia tulis.
“Ketika nanti saya akan membahas novel perempuan berkalung surban, maka nanti kita akan menemui bahasan yang sesuai degan tema tersebut”
Selain itu, Abidah juga menyoroti tentang hak-hak perempuan yang masih belum banyak diperhatikan.
“Kebanyakan dari kita, ketika berbicara tentang reproduksi, maka kita hanya akan berbicara tentang kehamilan, kelahiran dan sebagainya. Padahal di sana ada hak-hak perempuan yang harus ditegakkan,” ujarnya.
Berbeda dengan Abidah, Ulfatin Ch lebih menyoroti dunia pendidikan untuk mengubah pola pikir masyarakat yang masih menganggap laki-laki itu lebih mulia daripada perempuan. Menurutnya, bangsa ini masih hanya sebatas bisa membaca huruf saja. Bangsa ini belum bisa membaca fenomena di sekitarnya sendiri.
Sedangkan, Isma Kazee yang mewakili Komunita Mata Pena lebih banyak berbicara tentang bagaimana untuk melakukan mainstream perempuan dalam sebuah karya sastra.
“Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengupayakan mainstream perempuan dalam sebuah karya sastra adalah dengan terus-menerus melakukan regenerasi penulis-penulis perempuan,” ujar Isma Kazze.
Setelah kurang lebih 3 jam, acara sarasehan yang mengambil tema “Pengarusutamaan Gender Dalam Karya Sastra” tersebut akhirnya selesai.
Selanjutnya, para peserta pelatihan disuguhi film tentang kepenulisan oleh Gadjang Wong Cinema. Gadjah Wong Cinema merupakan salah satu bioskop miliki Lesbumi DIY yang memiliki tempat pemutaran film di Ngeban Resto, Jl. Cendrawasih, Gaten, Depok, Sleman. (Rokhim Bangkit)
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
3
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
4
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
5
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
6
Inses dalam Islam: Dosa Terbesar Melebihi Zina, Dikecam Sejak Zaman Nabi Adam!
Terkini
Lihat Semua