Mahrajan Wali-wali Jawi, Perlawanan Simbolik lewat Film
NU Online · Ahad, 24 April 2016 | 09:05 WIB
Dalam rangka peringatan Harlah ke-93 NU, Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Barat mengadakan diskusi terbatas tentang “Thoriqoh Dalam Pandangan Mbah Hasyim Asy’ari” dan bedah film “Mahrajan Wali-wali Jawi”.
Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Jawa Barat Dodo Widarda berpendapat, film Mahrajan Wali-wali Jawi merupakan sebuah perlawanan simbolik terhadap fenomena kekerasan dengan mengatasnamakan agama.
“Hal ini karena perlawanannya bersifat sangat halus, serta dengan mempergunakan simbol-simbol budaya Jawa seperti pewayangan. Padahal fenomena yang dikritisi itu tentang ISIS yang gerakannya sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama serta nilai-nilai kemanusiaan universal,” tutur Dodo Widarada.
Bedah film digelar di Ruang Rapat PWNU Jawa Barat, Jalan Terusan Galunggung No. 09 Bandung, Sabtu (23/4). Kegiatan ini diinisiasi oleh Persatuan Guru NU (Pergunu), Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU dan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU.
Menurut Dodo Widarda, film ini menyadarkan pada kita tentang unggulnya metode dakwah Wali Songo.
“Melalui strategi kebudayaan mereka, Islam meresap menjadi nilai-nilai yang sangat akomodatif terhadap budaya lokal. Dan itu mesti menjadi cermin dari bagi kehidupan beragama kita sekarang,” tutur dosen filsafat UIN Bandung ini. (Saepuloh/Mahbib)
Terpopuler
1
Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang atas Bentrok FPI dengan PWI-LS
2
Ini Doa Memasuki Bulan Shafar, Lengkap dengan Transliterasi dan Terjemahnya
3
Mustasyar PBNU Serukan Pentingnya Nahdliyin Jaga Pemahaman Islam Moderat di Masyarakat
4
PBNU Akan Luncurkan Penulisan Sejarah NU Jilid Pertama pada Peringatan Satu Abad Masehi 31 Januari 2026
5
Salah Kaprah Memaknai Uang Haram sebagai Rezeki
6
RMINU Jabar Dorong Pemprov Tindak Lanjuti Evaluasi Hibah Pesantren
Terkini
Lihat Semua